Gilabola.com – Everton mendapat hukuman pengurangan poin hingga menyebabkan mereka kini terpuruk ke dasar klasemen Liga Inggris, bagaimana dengan kasus Manchester City dan Chelsea?

Premier League jangan sampai hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas, dengan mereka sekarang diminta untuk bertindak berani dalam bersikap adil dan bahwa hukum berlaku bagi semua pihak.

Dalam kolomnya untuk SunSport, Martin Lipton menuntut Premier League untuk menunjukkan bahwa batasan yang sama berlaku untuk semua klub dan tidak tebang pilih dalam menegakkan aturan.

Premier League baru saja mencatatkan sejarah untuk pertama kalinya mereka menjatuhkan hukuman pengurangan poin atas pelanggaran Financial Fair Play, dengan Everton jadi tersangka pertama.

BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi Bahrain

Pihak liga pun diapresiasi karena mereka akhirnya menunjukkan taring mereka dalam menangani klub-klub yang mengabaikan aturan finansial dan memberikan hukuman tegas pada pelanggar.

Everton telah dikurangi 10 poin atas pelanggaran finansial mereka, yang merugi hingga Rp 2,4 Trilyun selama periode 2019-2022, melebihi ambang batas yang diperbolehkan yaitu di angak Rp 2 Trilyun.

Namun sekarang Premier League didesak untuk menunjukkan bahwa hukum berlaku untuk semua pihak tanpa tebang pilih, saat mereka sekarang dinantikan untuk menindaklanjuti langkah pertama ini pada tersangka lain.

Penalti 10 poin yang dijatuhkan pada Everton dianggap sebagai hukuman yang berat, namun pas, sekarang tinggal menantikan klub bersalah lain untuk juga mendapatkan hukuman yang adil.

Dua klub yang mendapatkan sorotan adalah Manchester City dan Chelsea. Nama pertama pada Januari lalu sudah didakwa dengan 115 pelanggaran keuangan, meski pihak klub sudah membantahnya.

Chelsea juga dicurigai melakukan pelanggaran keuangan terutama di bawah pemilik lama, Roman Abramovich, meski kebijakan transfer mereka di era Todd Boehly juga banyak disorot.

Kedua klub ini telah mewakili wajah Premier League tidak hanya di liga domestik, tapi juga di Eropa, dengan keduanya adalah dua tim Inggris terakhir yang berhasil memenangkan Liga Champions.

Chelsea memenangkannya pada 2021 lalu dengan mengalahkan Manchester City, yang kemudian memenangkan gelar Eropa pertama mereka pada 2023 dan sekaligus kemenagan treble winners pertama mereka.

Namun sekarang desakan datang dari banyak klub bahwa kedua klub itu juga akan diperlakukan dengan cara yang sama di mata hukum dan tidak ada sikap tebang pilih.

Jika memang harus berakhir degradasi, maka biarlah degradasi. Chelsea dan Manchester City telah menjadi simbol Inggris dalam satu atau dua dekade terakhir. Tapi jika mereka bersalah, mereka juga harus dihukum.

Tautan sumber