Joao Cancelo dan Joao Felix usai gol kedua Barcelona ke gawang FC Porto

Gilabola.com – Gak berdoa jelek. Tapi misalnya Barcelona kalah pada matchday keenam. Nilai tetap 12. Lalu salah satu dari FC Porto atau Shakhtar Donetsk menang dan meraih nilai 12. Sama banyaknya kan? Kok bisa yakin Blaugrana juara Grup H? Begini penjelasannya.

Betul bahwa pasukan Xavi itu bisa saja terpeleset dan kalah saat mereka tandang ke Royal Antwerp pada pekan keenam, pertengahan Desember 2023 nanti. Lalu salah satu dari Dragões atau Shakhtar menang saat mereka mencoba saling mengalahkan pada hari yang sama. Nilai akan sama 12.

Tetapi kita perlu melihat prinsip tiebreaker di Liga Champions. Aturan yang berlaku saat ini memihak Barca karena mensyaratkan head-to-head.

Itu berarti jika Shakhtar kalah dari FC Porto dan nilai Azuis e brancos itu sama banyaknya 12 maka Blaugrana tetap juara Grup H karena keunggulan yang mereka miliki.

Skuad Xavi menang 0-1 di Portugal pada pekan kedua dan menang lagi 2-1 pada matchday kelima. Nilai 6. Barca urutan satu, FC Porto kedua.

BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi Bahrain

Barcelona Lebih Suka Melihat FC Porto Mengalahkan Shakhtar

Mengapa? Ya karena dua pertemuan kontra FC Porto, dua kali pula Barca menang dan nilai enam. Gampang banget menghitung siapa urutan satu dan siapa posisi kedua di Grup H saat nilai sama banyak, 12.

Kalau misalnya Shakhtar yang unggul atas Porto maka tim Ukraina itu pernah menang satu kali atas pasukan Xavi pada pekan keempat, tapi Barca menang satu kali pula pada pekan ketiga. Head-to-headnya berarti sama-sama nilai tiga.

Aturan kedua tiebreaker menyatakan, bagaimana selisih gol kedua tim yang saling berhadapan itu. Shakhtar menang 1-0, Barca menang 2-1. Berarti sama kuat 2-2. Harus cari prinsip tiebreaker ketiga. Aturan ketiga mengatakan, gol produktifitas terbanyak. Sama-sama dua.

Auran Keempat, Selisih Gol Untuk Semua Laga Grup Dipakai

Akhirnya aturan keempat yang dipakai yaitu selisih gol terbaik dari semua pertandingan grup. Dalam hal ini dan saat ini Barca masih unggul karena memiliki selisih gol +7 dari hasil 10 memasukkan dan tiga kebobolan.

Katakanlah pada matchday terakhir Blaugrana kalah 1-0 di kandang Antwerp maka selisih golnya menipis menjadi +6.

Lalu katakanlah Shakhtar menang 1-0 atas Porto pada pekan terakhir maka selisih golnya yang saat ini 7:7 atau 0 akan berubah menjadi 8:7 atau +1. Masih lebih unggul Joao Felix dan rekan-rekannya.

Jadi, asalkan kekalahan Blaugrana di hari terakhir tidak lebih besar daripada selisih gol Shakhtar saat ini ditambah tujuh gol maka skenario Barcelona lolos sebagai juara Grup H masih berlaku. Paham, gak? Kalau bingung maka saya juga sama bingungnya.

Tautan sumber