Gila Bola – Posisi sih bekas bek senior Real Madrid, tapi Sergio Ramos tetap saja pemain dan tetap harus patuh pada strategi permainan yang digariskan oleh pelatih Sevilla.
Pada awal September 2023, Ramos kembali ke klub yang pernah dibelanya 18 tahun silam, dan mengungkapkan kebahagiaan setelah tim berhasil mencatatkan kemenangan untuk kali pertama, meraih tiga poin ketika menang 1-0 atas Las Palmas terakhir kali.
Tapi reaksi dari pemain 37 tahun itu tidak ditanggapi sama antusiasnya oleh Jose Luis Mendilibar, sang pelatih, yang terlihat jauh lebih stress dibandingkan si pemain.
Apa yang Dikatakan oleh si Pelatih Sevilla?
Mendilibar jelas tidak terkesan dengan anak buahnya setelah mereka menelan tiga kekalahan dari empat penampilan La Liga pertamanya musim baru ini.
Menanggapi komentar Sergio Ramos bahwa kini dia “bisa mati dengan bahagia” setelah debut keduanya bersama klub masa mudanya itu, Mendilibar memperingatkan si bek tengah veteran itu, mengatakan ia harus sadar bahwa Sevilla bukanlah Real Madrid.
BACA JUGA:Zhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedIa perlu beradaptasi dengan gaya permainan Los Nervionenses, tidak bermain seperti saat ia membela jersey Los Blancos.
Ramos disebut oleh Mendilibar, gemar membangun serangan secara perlahan dari arah belakang seperti yang selalu dilakukannya di Santiago Bernabeu.
“Tetapi bukan seperti itu cara bermain kami,” tukas Mendilibar. “Kami bermain dengan cara lebih langsung, dan baru setelah itu memainkan bola di setengah lapangan lawan.”
“Dia juga harus memainkan strategi permainan kami. Dia terbiasa bermain di sebuah klub yang selalu dominan. Sekarang dia berada di sebuah klub yang tidak terlalu dominan,” kata si pelatih 62 tahun tersebut.
“Kita semua harus mengubah cara berpikir. Sergio juga harus mengubah cara berpikirmya,” tukasnya.
Jadwal Sevilla Berikutnya
Los Nervionenses akan memulai laga pertama Liga Champions musim ini dengan menyambut kedatangan Lens asal Perancis pada laga yang akan dimulai Kamis dinihari (21/9).
Kedua tim sama-sama bergulat di zona degradasi sehingga menimbulkan pertanyaan soal sifat elitis dari kompetisi ini, apakah benar liga para kampiun, atau kompetisi bagi tim-tim degradasi.