Liverpool tetap dianggap Pep Guardiola sebagai musuh terbesar Manchester City jelang pertemuan kedua tim di Anfield akhir pekan ini.
Guardiola yakin, Liverpool tetap menjadi penantang terbesar bagi timnya dalam mempertahankan gelar juara Liga Premier.
Jelang laga melawan Manchester City yang ada di urutan kedua, Liverpool masih ada di peringkat 10 di mana kedua tim terpaut hingga 13 poin.
Sedangkan posisi teratas diduduki Arsenal, dan Tottenham Hotspur asuhan Antonio Conte berada di urutan ke tiga tepat di bawah City.
Meski demikian Guardiola mengatakan, Liverpool ‘selalu menjadi’ pesaing utama The Citizens dalam perebutan gelar juara.
“Jika anda tanyakan hal itu di saat liga tersisa 10 pertandingan lagi, saya akan katakan saya pikir Liverpool tak bisa merambah posisi teratas liga,” ujar Guardiola, seperti dilansir BBC.
BACA JUGA:Zhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!“Namun mengingat posisi kami sekarang, dan dengan adanya Piala Dunia, segalanya bisa terjadi. Saya tahu kualitas yang mereka miliki, kami selalu lakoni pertandingan yang berat dan saya tidak mengharapkan hal lain,” tambah Guardiola.
Manchester City telah memenangkan empat dari lima gelar Liga Premier terakhir, di mana The Reds mengalahkan mereka di musim 2019/20 dengan selisih 18 poin.
The Reds juga telah menekan City pada hari terakhir di dua musim berbeda dalam beberapa tahun terakhir – termasuk musim lalu, saat City datang dari arah belakang untuk mengalahkan Aston Villa, 3-2. Akibatnya, skuad Jurgen Klopp gagal menyabet gelar juara Liga Premier dan batal pula amankan quadruple.
“Beberapa bulan lalu, Liverpool bersaing di sepak bola Inggris, empat gelar, mereka lakukan lebih banyak tendangan, penguasaan bola, segalanya di hari terakhir dan mereka kalah,” ujar Guardiola.
“Ini tim yang sama, pelatihnya sama, segalanya bisa terjadi nanti. Itu bagian dari kompetisi, saya tidak memandang momen baik dan buruk yang saya analisa sebagai sebuah tim yang selalu ingin berikan yang terbaik,” tandasnya.
Sementara Jurgen Klopp, sebelumnya setuju bahwa pertandingan di akhir pekan ini bisa menjadi penentu gelar juara. “Tapi sayangnya tidak dengan kami,” ujar pelatih asal Jerman tersebut.
“Mereka membantu kami untuk terus melaju selama beberapa musim ini, di saat kami sama-sama harus berkejaran. Namun, musim ini benar-benar berbeda,” tegasnya.