Siapa Sih Nemanja Gudelj? Pemain Sevilla yang Beri Manchester City Piala Super Eropa

Gila Bola – Tidak ada ampun! Begitu Nemanja Gudelj mengirim sepakan penaltinya membentur mistar gawang Manchester City, stadion riuh oleh sorakan para pendukung the Sky Blues dan Pep Guardiola beserta anak buahnya. Tapi, siapakah pemain Sevilla ini?

Gudelj merupakan penendang kelima atau eksekutor terakhir pada adu penalti final Piala Super Eropa, Kamis dinihari (17/8), setelah empat penendang Sevilla sebelumnya sukses melesakkan bola.

Lima penendang City juga berhasil menyarangkan bola ke gawang Yassine Bounou. Eksekutor terakhir dari kubu tim biru itu adalah sang kapten Kyle Walker. Keharusan menyamakan skor adu nasib ini menjadi 5-5 rupanya memberi tekanan sangat besar pada pemain 31 tahun itu, yang mengarahkan bola ke bagian atas kiri gawang Ederson.

Sang kiper Brasil sebenarnya sudah tertipu, membanting tubuhnya ke kanan. Anda bisa melihat pada foto di atas. Sudah tidak ada harapan bagi Ederson. Tapi bola ternyata membentur mistar dan gagal sudah sepakan pemain No 6 tersebut, memberi City kemenangan 5-4 melalui babak adu penalti.

Trofi Pertama Manchester City di Final Piala Super Eropa

Kemenangan City menyebabkan tim Inggris itu meraih trofi pertamanya di kompetisi ini. Trofi pertama karena ini juga merupakan partisipasi pertama di final Piala Super Eropa setelah memenangkan si kuping besar Liga Champions 2023.

BACA JUGA:Vincent Kompany Gigih Membela Diri Usai Bayern Munchen KalahZhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!

Final Piala Super UEFA selalu dilangsungkan antara juara trofi kuping besar melawan juara Liga Europa, kasta kedua kompetisi benua. Sudah lima tahun terakhir pertarungan dua raja Eropa ini selalu dimenangkan oleh tim juara Liga Champions.

Kali terakhir sebuah tim juara kasta kedua Eropa berhasil mengungguli kompetisi yang lebih bergengsi itu terjadi pada 2018 saat Atletico Madrid menang 4-2 atas Real Madrid melalui perpanjangan waktu.

Siapakah Nemanja Gudelj?

Dari namanya saja kita sudah tahu, ini orang Serbia. Sama seperti Nemanja Matic, bekas pemain Chelsea dan Manchester United yang didatangkan AS Roma tapi hanya betah satu musim di Olimpico dan kini bermain di Rennes di Liga Perancis.

Ada satu lagi pemain dengan nama sama, Nemanja Vidic, yang dulu juga bermain bagi Setan Merah sebagai seorang bek tengah yang tangguh.

Nemanja Gudelj adalah pemain veteran Sevilla, sudah membela klub Liga Spanyol ini sejak 2019 saat usianya masih 28 tahun. Saat ini ia sudah mencapai umur 31 tahun.

Gudelj memulai karir senior sepak bolanya di NAC Brenda di Liga Belanda, sebelum transfer ke AZ Alkmaar dan kemudian Ajax Amsterdam.

Gudelj Pernah Berkelana Jauh Sekali ke Liga Super China

Setelah delapan tahun menghabiskan waktu di Belanda, ia kemudian menerima tawaran bermain di Liga Super China, membela Tianjin TEDA selama satu musim, sebelum pindah ke tim lain di negeri itu yang namanya lebih sering kita dengar, Guangzhou Evergrande.

Ia dipinjamkan selama beberapa bulan di Sporting Lisbon dan penampilannya selama membela klub Portugal itu menarik perhatian Sevilla, yang kemudian mendatangkan sang pemain secara permanen. Namun kini ia membuktikan dirinya sebagai penyebab kegagalan Sevilla.

Sevilla Tujuh Kali Final, Gagal Enam

Pendekatan pelatih Jose Luis Mendilibar sebenarnya sudah tepat. Buktinya mereka berhasil unggul lebih dulu melalui gol pemain Maroko, Youssef En Nesyri, sebelum Cole Palmer menyamakan skor pada babak kedua.

Apa yang dilakukan Sevilla selama 90 menit juga sudah sepantasnya, yang terlihat dari kemampuan mereka meredam serangan-serangan City, menyebabkan pasukan Pep Guardiola memiliki 23 percobaan gol, tujuh tepat sasaran ke gawang Bounou, tetapi hanya satu gol.

Latihan adu penalti yang Sevilla lakukan selama ini juga sudah benar. Terbukti empat dari lima penendang berhasil menyelesaikan tugasnya. Sayang, sepakan Gudelj meleset beberapa centimeter terlalu ke atas. Kini nama si pemain Serbia akan tercatat dalam buku sejarah klub itu, sebagai figur yang menggagalkan usaha merebut Piala Super Spanyol.

Tautan sumber