Para pemain naturalisasi Timnas Indonesia di Piala Asia

Gilabola.com – Fase grup Piala Asia kali ini sudah rampung digelar. Enambelas tim berhasil melaju ke babak berikutnya – termasuk Timnas Indonesia, dan sejumlah momen istimewa pun terjadi sejak turnamen ini dibuka 12 Januari 2024.

Banyak pertandingan seru telah terjadi di ajang empat tahunan tersebut; berbagai momen istimewa, gol-gol mengejutkan di menit-menit akhir laga dan sejumlah kejadian tak terduga yang sangat menghibur pecinta sepak bola di Asia.

Di antara momen istimewa tim-tim yang terlihat di turnamen Piala Asia edisi ke-18 ini adalah selebrasi historis, kegembiraan di kamp-kamp latihan dan dua pemain yang sukses rayakan penampilan internasional mereka yang ke-100.

Berikut ini catatan sejumlah momen istimewa di fase grup Piala Asia Qatar, seperti dilansir dari situs resmi AFC:

  • Tajikistan – Tim Debutan yang Berjaya di Piala Asia Perdana

Satu-satunya tim debutan di Piala Asia kali ini, Tajikistan, tampil mengejutkan sejak laga perdana. Mereka berhasil menahan imbang China 0-0 di laga pembuka dan kalahkan Lebanon, 2-1 di laga terakhir, meskipun kalah dari tuan tumah Qatar, 1-0.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025

Tajikistan sempat tertinggal 0-1 di pertandingan terakhir grup melawan Lebanon – dengan hanya kantongi satu poin dan tanpa gol, ketika itu (buah dari hasil imbang 0-0 melawan China di laga pertama).

Namun skuad asuhan Petar Segrt itu paham betul, kemenangan akan membawa mereka lolos ke babak 16 besar.

Dengan Qatar yang berhasil kalahkan China di laga lain di grup yang sama, The Crowns berhasil bangkit di 10 menit terakhir – ketika posisi mereka tertinggal 0-1 dari Lebanon. Lewat tendangan bebas Parvizdzhon Umarbayev tepat di menit 80 dan sundulan luar biasa pemain cadangan, Nuriddin Khamrokulov, Tajikistan akhirnya berhasil membalikkan situasi dan menang 2-1.

Segrt senang bukan kepalang dengan pencapaian timnya – yang semula tak diperhitungkan ini. Ia dan anak asuhnya lalu bergembira lakukan selebrasi di dalam bis tim di jalan menuju hotel tempat mereka menginap dari Jassim Bin Hamad Stadium.

  • Thailand – Theerathon Bukukan Penampilan ke-100

Timnas Thailand ditahan imbang Oman, 0-0, di pertandingan kedua fase grup, hingga tingkatkan harapan mereka untuk melaju ke babak 16 besar di dua edisi Piala Asia secara berturut-turut.

Setelah laga kontra Oman yang berlangsung di Abdullah bin Khalifa Stadium itu berakhir, pelatih tim Gajah Perang, Masatada Ishii, menghadiahkan kapten tim, Theerathon Bunmathan, dengan jersey khusus bertuliskan angka 100 – setelah pemain berusia 33 tahun itu menjadi pemain Thailand ke enam yang mengukir pencapaian tersebut.

  • Iran – Ansarifard Cetak Gol Pertama

Di grup lain, Timnas Iran juga rayakan pencapaian bintangnya, Karim Ansarifard, yang mencetak gol pertama untuk Iran – yang bahkan ikut dirayakan seluruh anggota Team Melli dan staf kepelatihan mereka di lapangan latihan.

Penyerang 33 tahun itu mempersembahkan gol pertamanya saat Iran menang 4-1 atas Palestina, sebelum akhirnya mereka menang lagi atas tim Hongkong.

Iran pun berhasil amankan tiket ke babak 16 besar, lalu mengakhiri fase grup dengan kemenangan 3-1 atas United Emirat Arab dan menjadi juara grup.

  • Australia –  Fornaroli Tunjukkan Kebolehannya

Tim juara Piala Asia tahun 2015 ini kantongi kemenangan atas India dan Suriah untuk pastikan langkah mereka ke babal 16 besar, sebelum imbang di laga melawan Uzbekistan untuk amankan posisi juara grup.

Semangat bertanding mereka juga terlihat di luar lapangan, saat Bruno Fornaroli dan Lewis Miller menghibur rekan satu tim mereka di skuad Socceroos dengan mainkan tenis meja – di mana Fornaroli memenangkannya.

  • India – Bersama Suporter, untuk Suporter

Skuad The Blue Tigers mengajak suporter mereka untuk hadir dalam sesi latihan, jelang laga krusial Grup B melawan Suriah. Pelatih Igor Stimac menyempatkan diri berinteraksi dengan fanbase setia, sementara Sunil Chhetri sibuk berfoto-ria dengan fans-nya.

India memiliki populasi pekerja yang besar di wilayah Teluk, di mana Qatar sudah menjadi rumah bagi sebagian besar mereka hingga tak pernah sedikitpun menyurut dukungan terhadap Timnas India di tiga pertandingan di fase grup.

Sayangnya, India selalu kalah di ketiga laga tersebut, hingga kekalahan 0-1 dari Suriah di laga terakhir grup langsung memastikan bahwa India harus angkat koper.

  • Indonesia – Underdog yang Berhasil Melaju

Indonesia berhasil mencapai target: lolos ke babak 16 besar Piala Asia. Skuad asuhan Shin Tae-yong ini semula tak diperhitungkan, dianggap underdog dan disebut-sebut akan menjadi salah satu tim yang pulang lebih awal.

Kenyataannya, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan diuntungkan dengan hasil imbang di laga Kyrgyzstan kontra Oman yang berakhir 1-1, dan menjadi tim terakhir yang dinyatakan lolos ke babak 16 besar sebagai tim berperingkat tiga terbaik.

Indonesia meraih pencapaian ini dengan susah-payah. Kalah 1-3 di laga pembuka melawan Irak, tak disangka-sangka tim Merah Putih menang atas rival terdekat sesama tim asal Asia Tenggara, Vietnam, dengan skor tipis saja, 1-0. Di babak 16 besar yang laganya akan berlangsung di hari Minggu (28/1), Indonesia akan bertemu dengan lawan yang tak kalah berat, Australia.

Piala Asia kali ini menjadi Piala Asia pertama Indonesia setelah tak pernah lolos sejak tahun 2007. Indonesia pun baru ikut-serta di lima edisi Piala Asia, yakni di tahun 1996, 2000, 2004, 2007 dan sekarang 2023.

Bahkan kemenangan 1-0 atas Vietnam pun baru kemenangan ketiga yang berhasil yang dibukukan skuad Garuda di turnamen empat tahunan ini, setelah sebelumnya Indonesia cuma menang atas Qatar di Piala Asia 2004 dan Bahrain di tahun 2007, keduanya dengan skor sama, 2-1.

  • Hong Kong  – Dukungan Suporternya Bikin Terharu

Tiga kali bertarung, Hong Kong menderita tiga kekalahan beruntun, yakni dari Uni Emirat Arab, Iran dan Palestina, hingga harus angkat koper dari turnamen ini. Namun, tim HKFC jelas-jelas mendapat dukungan besar dari fans mereka di seluruh pertandingan tersebut.

Tentu saja, hal ini sangat mengharukan. Pelatih kepala Jorn Andersen, Matt Orr, Yapp Hung Fai dan para pemain bintang mereka pun meluangkan waktu untuk bertemu dan mengobrol dengan sekelompok fans, jelang laga terakhir grup melawan Palestina.

Tautan sumber