Revolusi Transfer Era Jim Ratcliffe di Manchester United

Gila Bola – Jim Ratcliffe menyatakan ambisi besar untuk Manchester United setelah menjadi salah satu pemilik baru klub pada bulan Februari, dengan dia mengakuisisi 27,7 persen saham klub.

Dia mengungkapkan keinginan untuk melihat klub memainkan sepakbola terbaik di dunia, tetapi juga mengakui bahwa ini bukanlah sesuatu yang bisa terjadi dalam semalam, membutuhkan waktu dan kesabaran.

Jim Ratcliffe juga menegaskan pentingnya memantau kemajuan klub selama beberapa musim ke depan, dengan fokus pada arah yang positif saat dia sekarang bertanggung jawab atas kebijakan olahraga klub.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah wawancara di mana dia menyatakan, “Kita semua mengamati lintasan Manchester United selama dua atau tiga musim ke depan, dan lintasannya harus berada dalam arah yang baik. Jadi, menurut saya begitulah seharusnya kita diukur oleh masyarakat.”

Pimpinan baru klub berfokus pada pembentukan struktur eksekutif yang dianggap sebagai yang terbaik di kelasnya. Tim INEOS Sportmengambil kendali penuh atas operasional sepak bola di Old Trafford, dengan penunjukan Omar Berrada sebagai kepala eksekutif baru.

BACA JUGA:Jadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Jadwal Bola Malam Ini, Siaran Langsung Sepak Bola di TV Hari Ini

Berrada, yang berasal dari rival sekota Manchester City, dipandang sebagai sosok

 

kunci yang memiliki reputasi yang baik di dunia sepakbola. Rekrutmen dan manajemen direktur teknis juga dianggap penting untuk mendukung tim ini.

Manchester United memiliki sejarah buruk dalam transfer, dengan sejumlah besar uang yang terbuang sia-sia di bawah kepemilikan Glazer. Mereka sering kali bertindak secara reaktif dan bergantung pada keinginan manajer mereka dalam rekrutmen pemain.

Salah satu contoh terbaru adalah kesepakatan untuk mendatangkan Antony dari Ajax. Pada awalnya, United diharapkan mendapatkannya dengan harga sekitar Rp 500 Milyar saja, tetapi akhirnya setuju untuk membayar Rp 1,7 Trilyun setelah serangkaian negosiasi yang memalukan.

Melihat ke masa depan, INEOS harus belajar dari kesalahan masa lalu klub dalam hal transfer. Manchester United harus bersaing dengan klub-klub lain yang memiliki struktur yang lebih baik di bursa transfer.

Dalam upaya untuk memperbaiki kelemahan di skuad, klub harus memprioritaskan pembelian pemain di beberapa posisi kunci, termasuk bek tengah, bek kiri, gelandang bertahan, pemain sayap kanan, dan penyerang tengah.

Dengan anggaran transfer rata-rata sebesar Rp 3,3 Trilyun selama tiga musim terakhir, dan dengan tambahan Rp 1,66 Trilyun yang direncanakan untuk musim panas ini, Manchester United memiliki kesempatan untuk merekrut pemain-pemain yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas skuad mereka.

Rencana transfer harus dipersiapkan dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan batasan Financial Fair Play dan tujuan jangka panjang klub dan tidak lagi bersikap reaktif seperti kesalahan sebelumnya.

Dengan demikian, INEOS dan Manchester United harus menjalankan rencana transfer mereka dengan cerdas dan efisien untuk memastikan bahwa klub kembali menjadi kekuatan yang dominan dalam sepakbola Inggris dan Eropa.

Tautan sumber