Gila Bola – Manchester United mengkonfirmasi bahwa mereka memberi cuti sementara bagi Antony, pemain yang tengah dalam tudingan melakukan penganiayaan pada tiga perempuan, dalam apa yang terlihat sebagai langkah pertama sebelum di-Greenwood-kan.
Klub raksasa Liga Inggris itu tidak memberi penjelasan seberapa lama cuti akan diberikan bagi si pemain Brasil. Hanya mengatakan bahwa cuti itu diberikan agar ada kesempatan pada si pemain membereskan semua persoalan hukumnya, di Inggris maupun di Brasil.
Pacar si pemain, Gabriela Cavallin, atau sekarang statusnya sudah mantan pacar, mengatakan bahwa Antony harus kena skorsing seperti yang dilakukan klub Setan Merah terhadap pemain muda lainnya yang melakukan kekerasan seksual pada pacarnya, Mason Greenwood.
Apa Kekerasan yang DItuduhkan Pada Antony?
Antony di bawah pemeriksaan polisi di Brasil maupun di Metropolitan Manchester, untuk tudingan melakukan kekerasan pada Gabriela Cavallin di berbagai kesempatan antara Juni 2022 sampai Mei 2023.
Dua wanita lain, Rayssa de Freitas and Ingrid Lana, muncul untuk memberi tuduhan serupa di negara asalnya Brasil. Sehingga seluruhnya ada tiga figur wanita di sini.
BACA JUGA:Zhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedKlub Setan Merah itu berada di bawah tekanan sangat besar untuk mengulangi tindakan skorsing seperti yang dilakukannya terhadap Greenwood, pemain muda usia yang dua tahun lalu juga menjalani pemeriksaan polisi untuk aksi kekerasan seksual terhadap pacarnya.
Sejarah Transfer Antony
Si pemain yang saat ini berumur 23 tahun itu didatangkan dari Ajax Amsterdam pada Agustus 2022, jadi kira-kira satu tahun lebih yang lalu, dengan harga 1,56 Triliun rupiah.
Itu merupakan harga yang sangat mahal. Jadi, jika ia sampai dijatuhi skorsing, atau di-Greenwood-kan maka klub akan merasakan kerugian yang sangat besar.
Erik ten Hag diperkirakan akan berpihak pada si pemain Brasil dan cenderung tidak ingin ada tindakan terlalu keras dijatuhkan pada Antony. Sama seperti dalam kasus Mason Greenwwwood, ia merupakan satu-satunya figur yang ingin si pemain dipulihkan demi kepentingan skuad.
Erik ten Hag Lebih Permisif Dalam Kasus Serupa di Ajax
Kasus-kasus hukum yang kurang lebih serupa pernah dihadapi oleh Erik ten Hag di Ajax, dan ia tidak terlalu keras terhadap para pemainnya atau rekan satu manajemennya.
Ingat kasus Quincy Promes? Pemain itu pernah kena tuduhan kriminal menusuk lutut sepupunya sendiri setelah menuduhnya mencuri kalung dalam sebuah pesta keluarga. Hal ini terjadi saat Promes menjadi pemain Ajax, setelah keduanya pernah bekerja sama di Go Ahead Eagles, sebuah klub Belanda lainnya.
Ten Hag juga terlihat mendukung direktur olahraga Ajax, Marc Overmars, saat rekannya itu terkena tuduhan mengirim foto-foto tidak senonoh pada staf perempuannya, termasuk foto alat kelaminnya. Ia tidak mengecam rekannya tersebut.