Tiga Alasan Kekalahan Manchester United di Tangan Crystal Palace, Sebuah Analisa

Gilabola.com – Inilah analisa mengapa tiga hari setelah Manchester United mengalahkan Crystal Palace 3-0 di ajang Carabao Cup, tuan rumah ganti ditekuk the Eagles 0-1 pada laga sepakbola lanjutan Premier League, Sabtu malam (30/9).

Satu gol dari Joachim Andersen, yang menyambar bola pantulan hasil tendangan bebas Eberechi Eze di sisi kanan lapangan, terbukti sudah cukup untuk meraih tiga poin dan melontarkan skuad Roy Hodgson itu naik ke urutan 9, satu ranking di atas posisi musuhnya tersebut.

Itu merupakan kekalahan keempat Red Devils dari tujuh pekan pertama Liga Inggris musim baru 2023/24. Sembilan poin dari kemungkinan total 21 poin adalah start terburuknya dalam 34 tahun terakhir. Kita akan bahas alasan-alasannya berikut ini.

Apa Sajakah Penyebab Kekalahan Manchester United?

Alasan pertama, kesalahan pemilihan susunan pemain. Man United tampil gemilang saat menaklukkan tim yang sama selang tiga hari sebelumnya, tapi Erik ten Hag malah mengubah “the winning team” yang sudah terbukti dan memainkan tiga figur yang meragukan.

Mereka adalah Victor Lindelof menggantikan Harry Maguire, Marcus Rashford mengisi posisi Alejandro Garnacho dan Rasmus Hojlund untuk Anthony Martial.

BACA JUGA:Zhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester United

Maguire adalah satu dari sedikit pemain yang memperoleh rating tinggi, mendapatkan nilai penampilan 7,4 dari laga kontra Palace di ajang Carabao Cup itu. Ia digantikan Lindelof yang tidak dalam performa terbaiknya, tampil ragu-ragu beberapa kali dan bahkan meninggalkan penjagaan atas si pencetak gol, Andersen.

Garnacho mencetak satu gol dari laga pertama kontra Palace, mendapatkan nilai 7,8, namun digantikan oleh Rashford yang pada akhirnya hanya mendapatkan rating 6,8 saja. Sementara itu Hojlund juga gagal dalam beberapa kesempatan di depan gawang Sam Johnstone, hanya memperoleh poin 6,3 saja yang sangat rendah dibandingkan Martial 7,1 dari pertandingan pertama.

Satu-satunya pergantian yang masuk akal adalah masuknya kembali Bruno Fernandes guna menggantikan penampilan mengecewakan Hannibal Mejbri dari laga pertama, selang tiga hari sebelumnya.

Ketiadaan Bek Kiri Senior Menjadi Kelemahan Red Devils

Absennya Luke Shaw, Tyrell Malacia dan Sergio Reguilon akibat cedera memaksa Erik ten Hag memainkan Sofyan Amrabat di posisi bek kiri. Ia bukan tidak berpengalaman di posisi itu, tetapi tekanan terlalu berat di sebuah laga Premier League dan ia dipermainkan oleh lawan yang berhadapan langsung dengannya, Jordan Ayew.

Si pemain Maroko melakukan beberapa pelanggaran guna merebut kembali bola, berujung kartu kuning di akhir paruh kedua. Roy Hodsgon dengan cepat mencium kelemahan di sisi ini dan the Eagles terus menerus mencoba menerobos masuk dari sisi ini.

Man United Selalu Memiliki Pola yang Sama Setiap Kali

Gol dari Joachim Andersen merupakan kali kelima raksasa Liga Inggris ini kebobolan lebih dulu dari pertandingan mereka di semua kompetisi musim ini, setelah kontra Tottenham Hotspur, Brighton dan Bayern Munchen, yang seluruhnya berakhir dengan kekalahan.

Satu-satunya peristiwa mereka kebobolan lebih dulu dan kemudian menang terjadi melawan Nottingham Forest. Bahkan dua gol kebobolan sekaligus dalam empat menit pertama. Ketiadaan kualitas tim sepakbola arahan Steve Cooper itu memungkinkan mereka untuk membalikkan keadaan menjadi sebuah kemenangan.

Tautan sumber