Pep Guardiola, manajer Manchester City, kembali membuat pernyataan yang menyulut kontroversi di tengah sidang besar yang melibatkan klubnya. Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa klub-klub rival ingin City dihancurkan dan dihapuskan dari Premier League.
Sidang ini terkait dengan dugaan penyimpangan keuangan yang diduga terjadi selama sembilan musim terakhir, yang bisa berujung pada hukuman berat bagi City jika terbukti bersalah.
Sidang yang dimulai di Pusat Penyelesaian Sengketa Internasional di London ini direncanakan berlangsung selama 10 minggu. City menghadapi ancaman serius, termasuk kemungkinan dikeluarkan dari Premier League, pengurangan poin, hingga denda dalam jumlah besar.
Manajer The Citizens Pep Guardiola, di tengah persiapan menghadapi Arsenal di Etihad Stadium nanti malam, membuat komentar yang memperkuat ketegangan antara City dan rival mereka.
Dalam pernyataannya, Guardiola menegaskan bahwa dia selalu siap membela klub yang dia pimpin, terutama dalam situasi modern seperti ini. Menurutnya, ada keinginan dari banyak pihak untuk melihat Manchester City tidak hanya terdegradasi, tetapi benar-benar lenyap dari kompetisi sepak bola Inggris.
BACA JUGA:Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!Laga Man United vs Porto Bisa Jadi Laga Penghakiman Bagi Erik Ten Hag!Pernyataan ini menunjukkan betapa Guardiola merasa terpojok oleh tekanan yang datang dari klub-klub saingan yang terlibat dalam kasus ini. City juga menilai Arsenal sebagai salah satu pihak yang memiliki pengaruh besar dalam mendorong tuntutan ini.
Guardiola juga menyebut bahwa permusuhan antara kedua klub sudah berlangsung lama, terutama sejak empat tahun lalu ketika Arsenal memimpin upaya untuk mengecualikan City dari Liga Champions. Meski banding atas larangan tersebut berhasil, hubungan kedua klub tetap tegang.
Guardiola mengulangi komitmennya untuk terus membela City, sama seperti yang dia lakukan pada tahun 2020. Ketika itu, dia secara terang-terangan meminta maaf dari klub-klub saingan, termasuk Arsenal, atas tuduhan yang dia anggap sebagai “kampanye bisik-bisik” untuk menjatuhkan City.
Tekanan ini justru mendorong Guardiola untuk terus memperpanjang masa jabatannya di City, hingga berhasil memenangkan empat gelar liga berturut-turut, pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain itu, Guardiola juga memberikan komentarnya terkait pertandingan mendatang melawan Arsenal. Dia yakin bahwa pelatih Arsenal, Mikel Arteta, tidak akan menerapkan taktik bertahan total atau “parkir bus” seperti yang dilakukan saat kedua tim bermain imbang tanpa gol pada April lalu.
Guardiola menyebut bahwa sangat jarang ada manajer di level teratas yang datang ke pertandingan tanpa tujuan untuk menyerang. Namun, dia juga menegaskan bahwa jika diperlukan, dia tidak akan ragu untuk bermain lebih pragmatis, dengan strategi bertahan dan melakukan serangan balik yang mematikan.
Sebagai penutup, Guardiola mengungkapkan optimismenya terhadap performa tim, terutama setelah pertandingan mereka melawan Inter Milan di Liga Champions beberapa hari sebelumnya.
Dia menegaskan bahwa timnya masih menjadi ancaman besar bagi lawan-lawan mereka, dan dia senang dengan cara timnya bermain, terutama dalam hal tekanan dan pergerakan yang mereka lakukan di lapangan. Baginya, semangat juang City belum pudar, dan mereka siap untuk terus bersaing di level tertinggi.