Gila Bola – Erling Haaland mencetak gol kedua Manchester City ke gawang Andre Onana tadi malam tanpa kesulitan. Lihat saja. Itu yang berdiri sendirian di tiang jauh adalah sang pemain Norwegia. Menggiring bola di tiang dekat adalah Bernardo Silva, bersiap melambungkan bola ke pemain No 9 tersebut.
Itu sekaligus merupakan dosa pertama Manchester United, dalam hal ini Erik ten Hag. Sang manajer salah pasang pemain di posisi bek kiri. Ia mempercayakan Victor Lindelof di posisi itu. Bukan posisi naturalnya.
Berkali-kali selama 90 menit sang pemain Swedia dilewati dan ditinggalkan berlari oleh Phil Foden. Bukti jelas bahwa ia tidak cocok di posisi itu. Tidak tahu cara bermain sebagai seorang bek kiri.
Lindelof Secara Instink Berpikir, Bertindak Sebagai Bek Tengah
Ditanya wartawan dalam jumpa pers sebelum pertandingan di Old Trafford ini dimulai, apa alasan memasang Harry Maguire dan Jonny Evans sebagai bek tengah, bukan Raphael Varane. Pertimbangan taktik, kata si pelatih Belanda itu.
Dalam banyak kesempatan Lindelof secara instinktif bergerak masuk ke tengah, mungkin teringat ajaran bundanya agar selalu kembali ke posisi semula. Padahal ia sudah ditaruh di posisi bek kiri. Terlihat jelas dalam kasus gol kedua Haaland, dua-tiga detik sebelumnya ia masih mengawal bekas pemain Borussia Dortmund itu.
BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainMendadak ketika ada dua pemain City bergerak masuk ke tengah, ia ikut masuk. Jadilah si raja gol dengan koleksi 11 gol per Senin dinihari (30/10) ini tidak dikawal siapa-siapa. Sisanya adalah sejarah. Bola lambung Bernardo datang, ia menanduk tidak terlalu keras tapi terarah ke tiang kanan Onana. Skor berubah 0-2!
Jonny Evans Sudah Terlalu Tua, Tidak Antisipasi Gerakan Haaland
Anda yang memiliki akses dan kemewahan untuk melihat cuplikan video pertandingan Derby Manchester ini, silakan lihat adegan Jonny Evans mengawal Haaland untuk gol ketiga. Cari sekitar menit 79.
Ketika sebuah tembakan keras dilepaskan oleh satu pemain City dan berhasil diblok oleh Andre Onana, Evans berdiri saja terdiam. Memangnya dia pikir ini stopper superman? Bakal bisa menangkap bola dengan kecepatan tinggi?
Haaland secara instink sudah tahu bahwa bola akan memantul di tangan kiper Kamerun itu. Sudah bergerak maju sepersekian detik. Benar saja, si bundar memantul ke depannya.
Haaland Tidak Egois, Beri Foden Assist
Dan bintang 23 tahun itu tidak egois. Ia kalau mau bisa saja menaklukkan Onana karena tinggal berhadapan satu-lawan-satu dan mencatatkan hattrick, tetapi memilih mengoper ke depan gawang, di mana Phil Foden berlari masuk. Gol! 0-3!
Lingkaran kuning No 9 Haaland. Lingkaran merah No 35 Jonny Evans. Kelihatan kan dia kaget menyaksikan Haaland sudah satu atau dua detik di depannya mengantisipasi bola muntah Onana.
Lingkaran hijau itu No 47 Foden yang berlari masuk dan pada akhirnya menyambar umpan silang menjadi onono ke gawang Onana. Skor 0-3 dan sudah tersisa 10 menit lagi jelang peluit akhir.
Onana sebenarnya tampil lumayan bagus. Tetapi tidak mungkin diharapkan satu orang saja menyelamatkan gawang Setan Merah dari 21 kali percobaan gol dan 10 shots on target City selama 90 menit.
Jika bukan karena penyelamatan oleh stopper Kamerun itu, United sudah kebobolan sundulan kepala Foden di awal pertandingan dan satu tandukan Haaland di akhir babak pertama.