Gila Bola – Jika anda berpikir Andre Onana adalah kiper terburuk yang pernh didatangkan oleh Manchester United, maka anda salah, masih ada yang lebih parah dan bahkan dijuluki Si Buta Dari Venezia.
Andre Onana, kiper Manchester United asal Kamerun, adalah salah satu dari banyak penjaga gawang yang tiba di Old Trafford dengan penuh harapan dan ekspektasi, namun kini yang nampak hanyalah kehancuran.
Andre Onana tadinya diplot sebagai solusi untuk salah satu masalah bertele-tele Manchester United. Namun, entah bagaimana, pemain dengan nilai transfer mencapai £47 juta itu kini justru menjadi salah satu masalah terbesar klub sepak bola asal kota Manchester ini.
Saat Onana masih membela Inter Milan, ia tampil sangat memukau di babak final Liga Champions melawan Manchester City, kini kok malah kebobolan 19 gol dalam 10 penampilannya pertama untuk The Red Devils, dan seruan keras dari para fans dan pengaat pun membahana untuk menaruhnya di bangku cadangan saja.
Andre Onana dan Mason Mount tampaknya menjadi transfer musim panas yang paling menyedihkan bagi United. Namun, untuk urusan kiper gagal, Onana bukanlah yang pertama dalam deretan panjang kiper Manchester United yang datang dengan ekspektasi tinggi namun gagal dan malah jadi lawak di Setan Merah.
BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainMemangnya masih ada kiper gagal lainnyya sebelum Andre Onana di Manchester United? Ternyata ada banyak! Mari kita lihat siapa saja mereka!
Kiper Terburuk Manchester United
Ben Foster
Ben Foster adalah proyek jangka panjang yang gagal dari Sir Alex Ferguson, sebenarnya tak buruk-buruk amat oleh karenanya ia berada di peringkat e-8.
Foster adalah kiper cadangan untuk Edwin van der Sar selama dua musim, dan momen terbaiknya adalah saat memenangkan League Cup 2009 dan tampil hebat saat adu penalti melawan Tottenham.
Momen ini ia peroleh saat Edwin van Der Sar cedera dan memberikan kesempatan emas kepada Foster untuk membuktikan bahwa dia pantas menjadi pilihan utama United.
Sayangnya, blunder-blunder fatal di pertandingan melawan Arsenal, Manchester City, dan Sunderland membuatnya segera dicoret dari starting XI Man United saat Van der Sar pulih, dan akhirnya pergi meninggalkan Old Trafford.
Mark Bosnich
Mark Bosnich, satu-satunya kiper yang direkrut Ferguson dua kali, bermain dua kali untuk United sebelum kembali ke Australia. Setelah jadi penjaga gawang top dengan Aston Villa, ia kembali ke United pada 1999. Mendapat tugas untuk menggantikan Schmeichel, namun Bosnich justru berprilaku buruk yang membuat Ferguson menyebutnya “pemain yang tak profesional”.
Bosnich sering terlambat di latihan dan makan berlebihan. Meskipun begitu, ia tampil paling banyak di antara penjaga gawang United saat meraih gelar Liga Premier dan Piala Interkontinental. Tapi di musim kedua, ia tak bermain dan pergi ke Chelsea pada 2001. Setahun kemudian, ia positif menggunakan kokain. Gubrak deh!
Tim Howard
Kiper asal Amerika ini tak dikenal di Inggris saat bergabung dengan United pada 2003, namun ia melakukan penyelamatan hebat di awal karirnya di MU.
Howard mengalami kemunduran saat Liga Champions melawan Porto di babak 16 besar. Kesalahan Howard dalam pertandingan itu memungkinkan Costinha mencetak gol yang menghentikan langkah United, dan selebrasi gembira Jose Mourinho di Old Trafford.
Howard tak pernah lagi sama, dan terjadilah persaingan sengit antara dia dan Roy Carroll selama 14 bulan berikutnya. Namun, Ferguson tak yakin dengan keduanya, dan Van der Sar, yang datang dari Fulham pada 2005, menjadi pilihan utama hingga pensiun enam tahun kemudian.
Roy Carroll
Roy Carroll memulai karirnya di United sebagai cadangan Fabien Barthez, dan akhirnya menjadi pilihan nomor satu pada musim 2004-05 setelah memenangkan pertarungan dengan Howard.
Namun, ia adalah penjaga gawang yang biasa-biasa saja, ia kerap goyah di bawah tekanan, terutama saat MU kalah di babak 16 besar Liga Champions melawan AC Milan. Ia juga gagal menggagalkan satu pun penalti dalam kekalahan adu penalti melawan Arsenal di final Piala FA 2005.
Blunder terbesar Carroll bukanlah saat gawangnya keboblna, tapi saat ia menghalau tembakan Pedro Mendes dari tengah lapangan yang sudah melintasi garis gawangnya saat melawan Tottenham. Kesalahan itu tak diperhatikan wasit atau asistennya, tapi tetap saja karir Carroll berakhir di Mei 2005.
Andre Onana
Pembelian kiper asal Kamerun ini dimaksudkan untuk memperbaiki ketidakmampuan Setan Merah dalam memulai serangan dari belakang dan membantu mereka beralih menjadi tim yang benar-benar nyaman dalam menguasai bola, mampu menciptakan ancaman gol dari kotak penalti mereka sendiri.
Namun, tendangan dan umpan dari Onana telah membuat para fans MU justru merasa cemas, bahkan telah mengancam peluang United untuk lolos dari Liga Champions. Yang paling buruk, ia terus gagal mengantisipasi tembakan lawan yang seharusnya mudah untuk diamankan, berbeda dengan David de Gea yang biasanya dapat menangani tekanan dengan tenang.
Fabien Barthez
Sebagai kiper dengan status pemenang Piala Dunia dan juara Eropa bersama Timnas Prancis, Barthez seharusnya memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk menggantikan Schmeichel.
Namun, itu masalah utamanya, ia justru terlalu percaya diri. Tiga tahun di United dan yang paling dikenang adalah saat ia membiarkan dua gol Thierry Henry saat kekalahan 3-1 dari Arsenal, itu hanya sebulan setelah membuat ia melakukan dua blunder fatal saat melawan Deportivo La Coruna.
Barthez juga dikenal dengan aksi kontroversialnya, seperti saat ia menendang wajah Ian Harte pemain Leeds dan berbuah penalti, tetapi ajaibnya ia tetap bisa menggagalkan penalti tersebut.
Barthez membantu Man United merebut kembali gelar dari Arsenal pada musim ketiganya, tetapi penampilannya lemah dalam pertandingan perempat final Liga Champions yang dramatis melawan Real Madrid, di mana ia kebobolan tiga gol dalam setiap pertandingan. Setelah itu, ia tidak pernah bermain lagi untuk MU.
Victor Valdes
Kiper asal Spanyol ini turut berperan dalam dua final Liga Champions saat Barcelona menghadapi United, dan tiga tahun setelah keberhasilan Barcelona pada 2011 melawan Setan Merah di Wembley, ia bergabung dengan Manchester United.
MU bukanlah pilihan pertama Valdes, ia telah sepakat dengan Monaco setelah tidak memperpanjang kontrak dengan Barca. Namun, Monaco mundur dari kesepakatan tersebut setelah Valdes mengalami cedera lutut serius.
Setelah itu, United di bawah kendali mantan pelatihnya, Louis van Gaal, membantu Valdes menjalani rehabilitasi dan menawarkannya kontrak pada Januari 2015. Namun, hubungan ini tidak berjalan baik, dan Valdes meninggalkan United setelah hanya dua penampilan di bawah kepemimpinan Louis Van Gaal.
Massimo Taibi
Dan ini juaranya! Pada tahun 1999, Manchester United merekrut kiper berpengalaman Italia, Massimo Taibi, sebagai cadangan darurat saat Bosnich cedera. Mereka membayar £4,5 juta untuk membawanya dari Venezia, biaya yang cukup besar pada saat itu. Namun, Taibi ternyata menjadi salah satu penjaga gawang terburuk yang pernah dimiliki United, kebobolan 11 gol dalam empat pertandingan.
Debutnya di Anfield adalah mimpi buruk, dengan kesalahan fatal yang memberikan gol pertama kepada Liverpool. Meskipun dua gol bunuh diri Jamie Carragher menyelamatkannya, ia hanya tampil dalam beberapa pertandingan buruk lainnya.
Julukan ‘The Blind Venetian’ atau Si Buta dari Venezia diberikan padanya oleh koran The Sun. Matanya seakan tertutup saat kekalahan 5-0 dari Chelsea, yang pada akhirnya menjadi pertandingan terakhirnya bersama United.