Timnas Irak di Laga Terakhir Fase Grup

Gilabola.com – Piala Asia edisi ke-18 ini sudah mencapai babak sistem gugur dan 16 tim masih bersaing untuk amankan gelar juara di turnamen empat tahunan tersebut.

Termasuk di antara ke-16 tim itu adalah juara bertahan yang sekaligus tuan rumah, Qatar, juara empat kali Piala Asia, Jepang, dan lima negara lain yang juga telah sama-sama mengangkat trofi di kompetisi bergengsi ini.

Sedangkan empat negara lainnya – termasuk tim debutan Tajikistan dan tim yang baru berhasil melaju ke babak sistem gugur, Indonesia, juga akan berlaga di babak 16 besar untuk pertama kalinya.

Jelang delapan pertandingan di babak 16 besar yang akan digelar pada 28 hingga 31 Januari 2024, ada lima hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini daftarnya, seperti dilansir dari situs resmi AFC:

Korea Selatan vs Arab Saudi, Pertarungan Dua Tim Kelas Berat!

Kedua tim sudah sama-sama kantongi lima gelar di turnamen kontinental dan bukukan 17 penampilan di Piala Dunia, hingga baik Korea Selatan maupun Arab Saudi layak disebut sebagai raksasa sepak bola Asia.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025

Kedua tim juga memulai turnamen Piala Asia kali ini dengan ambisi serius untuk meraih gelar juara, tapi – kita semua tahu, salah satu di antara mereka akan terhenti di babak 16 besar ini.

Di lapangan, Korea Selatan tak pernah kehabisan pemain bintang, di mana mereka punya Son Heung-min, Kim Min-jae dan Lee Kang-in yang secara konsisten bermain di sepak bola level tertinggi di Eropa.

Sedangkan Arab Saudi juga punya pemain bintang, yaitu Pemain Terbaik AFC Tahun Ini, Salem Al Dawsari, yang tak asing lagi di banyak turnamen besar. Pemain ini pula yang mencetak gol kemenangan Timnas Arab -yang sangat mengejutkan, atas Argentina di laga pembuka Piala Dunia 2022/Qatar.

Sedangkan di luar lapangan, pelatih kepala kedua tim sebelumnya juga telah kantongi banyak gelar. Roberto Mancini – pelatih Timnas Arab, berhasil membawa Italia menjadi juara Euro 2020, sedangkan Jurgen Klopp – pelatih Korsel, sukses membawa Amerika Serikat amankan Piala Emas CONCACAF di tahun 2013.

Kini, di babak 16 besar Piala Asia, panggung sudah siap untuk menjadi saksi sebuah laga yang akan menggembirakan, meskipun salah satu tim dipastikan akan angkat koper di fase ini.

Akankah Hussein Aymen Cetak Gol Beruntun?

Aymen Hussein – andalan Timnas Irak, menjadi satu-satunya pemain yang selalu mencetak gol di tiga laga fase grup Piala Asia kali ini.

Dengan koleksi golnya sejauh ini yang berjumlah lima gol, Aymen pun menyambut laga di babak 16 besar ini dengan performa terbaiknya dan memimpin daftar pencetak gol terbanyak di atas bintang Jepang Ayase Ueda, Lee Kang-in (Korea Selatan) dan pemain Qatar, Akram Afif, yang sama-sama kantongi dua gol.

Ia mencetak gol saat Irak kalahkan Indonesia, 3-1, lalu mencetak brace saat Irak melibas Jepang, 2-1, yang sekaligus akhiri rekor tak terkalahkan Jepang di 11 laga beruntun, lalu mencetak dua gol lagi – salah satunya penalti, di laga terakhir grup melawan Vietnam.

Berkat gol-gol Aymen pula Timnas Irak berhasil melaju ke babak 16 besar Piala Asia dengan catatan sempurna di tiga laga grup.

Berkat kemenangan Irak atas Jepang, tim Singa Mesopotamia itupun disebut-sebut bisa mengulang sukses di tahun 2007 dan menjuarai turnamen ini. Meskipun tim asuhan Jesus Casas itu barangkali masih jauh dari keberhasilan mengulang prestasi bersejarah tersebut, tetapi jika striker mereka terus tunjukkan kinerja yang produktif, bukan tak mungkin Irak bisa meraih pencapaian yang lebih baik di turnamen ini.

Timnas Qatar Incar 11 Poin Beruntun

Tim tuan rumah, Qatar, sudah bukukan rekor kemenangan yang luar biasa, dan kini sudah catatkan 10 kemenangan beruntun usai menang atas Lebanon, Tajikistan dan China di fase grup Piala Asia kali ini.

Tiga kemenangan beruntun itu menambah panjang daftar kemenangan beruntun sebelumnya yang diraih Qatar dalam tujuh pertandingan, sebelum mereka akhirnya menjadi juara saat Piala Asia 2019 digelar di Uni Emirat Arab.

Ini tentu saja menjadi rentetan penampilan yang luar biasa, di mana Qatar hanya kebobolan satu gol dalam 10 laga, yakni saat mereka hadapi Jepang di final 2019, dan menang 3-1.

Lalu, di Piala Asia kali ini, Qatar menang 3-0 atas Lebanon, menang lagi 1-0 atas Tajikistan, dan terakhir kembali menang 1-0 atas China.

Di babak 16 besar ini, Qatar akan bertemu Palestina – yang menang 3-0 atas Hongkong di Matchday 3 dan berhasil melaju ke babak sistem gugur Piala Asia untuk pertama kalinya.

Di laga terakhir grup melawan China, pelatih Timnas Qatar Tintin Marquez mengistirahatkan Afif dan Almoez Ali, tapi kedua bintang tersebut dipastikan akan kembali bermain melawan Palestina.

Kerumunan suporter Qatar yang bakal memadati Al Bayt Stadium, dipastikan akan menjadi penyemangat tersendiri bagi the Maroons untuk amankan 11 kemenangan beruntun mereka, meskipun bukan tak mungkin Timnas Palestina juga akan tampil mengejutkan demi memperpanjang masa tinggal mereka di turnamen ini.

Uzbekistan Bisa Bongkar Ketatnya Pertahanan Thailand Ngga, ya?

Bukan cuma Timnas Qatar yang belum kebobolan di Piala Asia kali ini. Pasalnya, Thailand juga berhasil melaju ke babak 16 besar berkat tiga clean sheet yang dibukukannya di tiga laga fase grup secara berturut-turut.

Sementara tim tuan rumah amankan tiket 16 besar mereka lewat tiga kemenangan, Thailand memperolehnya lewat dua hasil imbang tanpa gol yang sangat membantu mereka melaju di dua edisi Piala Asia secara beruntun.

Meski demikian dua gol Supachai Chaided di laga pembuka melawan Kyrgyzstan yang berakhir 2-0, tetap menjadi satu-satunya kemenangan yang berhasil dibukukan tim Gajah Perang tersebut di fase grup.

Tim asuhan Masatada Ishii bukukan hasil imbang 0-0 di laga melawan Oman dan Arab Saudi untuk menutup fase Grup F sebagai runner-up grup dan – barangkali yang paling mengesankan, skor kacamata itu diraih bersama kiper dan empat bek berbeda di mana kiper yang baru memulai debut internasionalnya, Saranon Anuin, berhasil lakukan penyelamatan gemilang atas eksekusi penalti Arab Saudi.

Berikutnya, di babak 16 besar, Thailand akan bertemu Uzbekistan yang juga hanya kebobolan satu gol. Penyerang Uzbek – yang bermain di klub Thailand, Igor Sergeev, saat ini absen akibat cedera serius.

Namun, Uzbekistan masih punya Jaloliddin Masharipov dan Abbosbek Fayzullaev di dalam susunan pemain mereka – bahkan the White Wolves punya banyak pemain berbakat, yang berambisi menjadi yang pertama menjebol gawang Thailand, sekaligus membawa tim mereka melaju ke babak perempatfinal untuk kelima kalinya.

Tambahan Sejarah bagi Tajikistan?

Tajikistan menjadi satu-satunya tim debutan di Piala Asia kali ini, dan tim asal Asia Tengah itu benar-benar menikmati debut gemilang di penampilan pertama mereka di turnamen empat tahunan ini.

Tajikistan memang hanya bermain imbang 0-0 melawan China di laga pembuka, tetapi – tentu saja, itu menjadi prestasi bagi sebuah tim debutan dalam turnamen yang diisi banyak tim berkualitas ini.

Tajikistan lalu alami kekalahan tipis, 1-0, dari Qatar, sebelum akhirnya amankan kemenangan bersejarah dan mengejutkan, 2-1, atas Lebanon di laga terakhir grup.

Kini, di babak 16 besar, Tajikistan akan bertemu Uni Emirat Arab. Tim asuhan Petar Segrt itupun bertekad menjadi tim debutan pertama yang berhasil mencapai babak perempatfinal –  setelah Australia berhasil melakukannya di tahun 2007, dan menjadi tim pertama yang berhasil melaju ke delapan besar

Mereka sekarang bertujuan untuk menjadi debutan pertama yang mencapai perempat final sejak Australia pada tahun 2007 dan yang pertama mencapai delapan besar sejak ‘Babak 16 Besar’ diperkenalkan di tahun 2019.

Sementara itu semifinal di dua edisi Piala Asia sebelumnya, Uni Emirat Arab, kemungkinan menjadi tim yang difavoritkan menang di laga ini, walaupun mereka tak juga menang sejak kalahkan Hongkong 3-1 di laga pertama fase grup.

Di dua laga fase grup berikutnya, Uni Emirat Arab kemudian imbang 1-1 melawan Palestina dan kalah 2-1 dari Iran.

Dengan catatan ini, tentu saja skuad asuhan Petar Segrt bisa lakoni pertandingan ini tanpa tekanan dan wujudkan mimpi mereka untuk sekali lagi mengukir sejarah di dunia sepak bola Tajikistan.

Tautan sumber