Gila Bola – Pepijn Lijnders, asisten manajer Liverpool, mengadakan konferensi pers di Pusat Pelatihan AXA jelang pertandingan Piala Liga mereka melawan Leicester City di Anfield, yang kami beritakan dari situs resmi klub.
Dalam pertandingan yang akan datang melawan The Foxes, asisten Jurgen Klopp itu mengakui bahwa The Reds akan menghadapi tim yang memiliki kualitas individu yang tinggi.
Dia sangat menghargai ide permainan ofensif yang diterapkan oleh pelatih Leicester City, Enzo Maresca. Pepijn Lijnders berpendapat bahwa pemain tim lawan memiliki kualitas untuk bermain di Premier League, dan mengingat hal ini, Liverpool perlu mengontrol pemain-pemain kunci mereka dengan hati-hati.
Meski begitu, tuan rumah tetap akan berfokus pada permainan mereka sendiri, dengan niat untuk menjadi tim yang dominan dan menempatkan tekanan tinggi pada lawan dan mendapatkan hasil terbaik.
Pepijn Lijnders juga membahas pemain muda Liverpool, khususnya Ben Doak, yang baru berusia 17 tahun. Lijnders merasa senang melihat pemain muda seperti Doak, yang memiliki potensi untuk menjadi pemain sayap yang kreatif.
BACA JUGA:Zhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedDoak telah bergabung dengan skuad utama Liverpool dan telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam latihan. Lijnders merasa optimis tentang masa depan pemain muda ini, meskipun menyadari bahwa dia masih harus belajar dari pemain senior seperti Andrew Robertson dan Mohamed Salah.
Lijnders juga menggambarkan pendekatan Liverpool terhadap pengembangan pemain muda. Klub ini ingin menciptakan keseimbangan yang tepat antara pemain muda berbakat dan pengalaman pemain senior.
Dengan cara ini, pemain muda diharapkan dapat tumbuh dan berkembang sambil mendapatkan bimbingan dari pemain senior yang lebih berpengalaman, sehingga regenerasi berjalan dengan baik.
Mohamed Salah juga menjadi topik pembicaraan. Lijnders memuji Salah sebagai pemain yang sangat istimewa dan seorang pemimpin dalam tim, meskipun bukan sebagai kapten. Dia mengakui bahwa performa dan dedikasi Salah luar biasa, dan pemain ini memiliki kemampuan untuk memengaruhi hasil pertandingan dengan kontribusinya.
Pepijn Lijnders juga berbicara tentang keseimbangan antara pemain muda dan pengalaman dalam pertandingan Piala. Meski klub ingin memberikan peluang bermain bagi pemain muda, mereka juga memiliki tujuan untuk memenangkan pertandingan.
Dalam jadwal yang padat, seperti yang dihadapi Liverpool, rotasi pemain adalah hal yang penting untuk menjaga skuad tetap segar. Dengan memberikan peluang bermain bagi pemain muda seperti Ben Doak, Liverpool berharap dapat mengembangkan talenta mereka sambil tetap bersaing di semua kompetisi.
Performa Curtis Jones dan perkembangannya dalam beberapa bulan terakhir juga dibahas oleh Lijnders. Dia memuji dedikasi dan mentalitas Curtis Jones serta mencatat bahwa pemain ini telah tumbuh menjadi pemain kunci dalam skuad Liverpool.
Lijnders juga menjelaskan tantangan dalam mencari pemain yang cocok untuk posisi bek kanan dalam tim. Dia mengakui bahwa pemain seperti Trent Alexander-Arnold adalah langka, dan mencari solusi ketika pemain seperti Joe Gomez atau Stefan Bajcetic harus bermain sebagai bek kanan adalah tugas yang rumit.
Terakhir, Lijnders berbicara tentang Darwin Nunez. Dia merasa bahwa Nunez memberikan dimensi baru bagi Liverpool dalam hal serangan balik dan counter-pressing. Dia melihat striker Urugay sebagai pemain yang bisa menciptakan peluang dengan keterampilan individu dan pergerakan cerdasnya.