Gila Bola – Manchester United tengah menghadapi periode kritis dalam usaha mereka untuk bangkit kembali sebagai salah satu kekuatan utama di sepak bola Liga Inggris dan Eropa.
Menyusul kemenangan tipis 1-0 atas Nottingham Forest di Piala FA, yang memastikan langkah Manchester United ke perempat final dan pertemuan dengan Liverpool, fokus mereka kini beralih pada tantangan berat melawan Manchester City di derby Manchester.
Pertandingan ini dianggap penting, terutama setelah kekalahan 3-0 dari City sebelumnya di Old Trafford, yang meningkatkan tekanan pada manajer Erik ten Hag setelah musim keduanya yang mengecewakan di klub.
Dalam situasi yang tidak menentu pada bos Belanda itu, muncul berita terkini tentang minat Manchester United terhadap dua nama besar dalam dunia kepelatihan, Thomas Tuchel dan Julian Nagelsmann.
Menurut Dean Jones, Tuchel, yang telah mengalami periode sulit di Chelsea dan Bayern Munchen, dikabarkan sangat tertarik untuk kembali ke Inggris dna mengambil alih posisi di United.
BACA JUGA:Jadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Jadwal Bola Malam Ini, Siaran Langsung Sepak Bola di TV Hari IniSementara itu, Nagelsmann, yang kini menangani tim nasional Jerman, juga dikaitkan dengan posisi tersebut, meskipun ada spekulasi tentang masa depannya menjelang EURO 2024.
Hanya saja Manchester United tidak sendirian dalam usaha untuk mengontrak Julian Nagelsmann sebagai manajer karena Newcastle United juga tertarik di tengah masa depan tak pasti pada Eddie Howe.
Sementara itu, di belakang layar, terjadi pergerakan yang menarik terkait struktur manajemen United. Dengan peningkatan tekanan pada ten Hag, direktur olahraga baru United, Dan Ashworth, dikabarkan telah melakukan pertemuan rahasia dengan Graham Potter, yang merupakan favorit Jim Ratcliffe
Pertemuan ini menandakan kemungkinan perubahan signifikan dalam struktur kepemimpinan teknis United, dengan Potter yang memiliki hubungan dekat dengan Ashworth dari masa mereka bersama di Brighton, menjadi kandidat kuat untuk posisi manajerial jika ten Hag dipecat.
Situasi ini semakin diperumit dengan kinerja United yang fluktuatif di bawah asuhan Erik ten Hag, meskipun ada pencapaian seperti memenangkan Piala Liga, mencapai final Piala FA, dan finis ketiga di Liga Inggris musim lalu.
Namun, kegagalan di kompetisi Eropa dan posisi mereka yang terancam tidak lolos ke Liga Champions musim depan telah menyebabkan penilaian kritis terhadap rekor rekrutmen dan strategi ten Hag.
Manchester United, di persimpangan jalan ini, tampaknya sedang mempertimbangkan restrukturisasi besar-besaran baik di lapangan maupun di belakang layar.
Dengan kemungkinan perubahan manajerial dan pengenalan direktur olahraga baru, klub berharap bisa memulai babak baru yang akan membawa mereka kembali ke puncak sepak bola Inggris dan Eropa.