Leonardo Bonucci dalam sebuah laga di Union Berlin

Gila Bola – Union Berlin akan menjamu Napoli di matchday ke-3 fase Grup C Liga Champions di Olympiastadion Berlin, Rabu (25/10) dini hari. Die Eisernen disebut-sebut punya lima alasan yang akan membuat mereka menang atas tim asal Italia tersebut.

Robin Gosens dan kawan-kawan tekad beraksi serta amankan kemenangan di matchday ketiga fase grup ini, setelah mereka kalah di dua pertandingan sebelumnya. Tim debutan Liga Champions itu kalah 0-1 di kandang Real Madrid di matchday pertama, lalu kalah lagi 2-3 dari Braga di matchday kedua.

Kini, menjelang matchday ketiga melawan jawara Serie A, Napoli, Union Berlin disebut-sebut punya lima alasan mengapa mereka akan menang atas I Partenopei dini hari nanti, seperti yang dilansir dari bundesliga.com:

Union Berlin yang Terluka

Union memang menjadi klub yang menghuni dasar klasemen Grup C setelah mereka lakoni dua pertandingan, tapi itu tak mencerminkan dua kekalahan yang sangat malang.

Die Eisernen berhasil menahan Real Madrid selama lebih dari 90 menit di Bernabéu di matchday pertama, sampai akhirnya Jude Bellingham mencetak gol kemenangan Madrid di masa injury.

BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi Bahrain

Union nyaris menang di laga berikutnya melawan Braga, di mana Union sempat unggul 2-0 sebelum akhirnya kebobolan tiga gol di babak kedua, termasuk gol yang sangat membuat frustrasi di masa injury, dan mereka pun kalah dari juara Liga Portugal, Braga.

Walau sepakbola pada akhirnya dinilai berdasarkan hasil, tim debutan Liga Champions ini berhasil tunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim terbaik di Eropa. Kemenangan perdana Liga Champions akan segera menjadi milik mereka, dan itu bisa terjadi di laga melawan Napoli.

Union Berlin Diuntungkan Laga Kandang

Union meraih bukukan hasil-hasil penting dalam perjalanan mereka menuju Liga Champions musim ini.

Tim asuhan Urs Fischer menang di kandang melawan klub langganan kompetisi Eropa; Borussia Dortmund dan RB Leipzig, musim lalu, serta menahan imbang jawara Liga Champions enam kali, Bayern Munchen, 1-1.

Mereka bahkan hanya satu kali kalah dalam 24 pertandingan kompetitif di kandang di sepanjang musim 2022/23.

Walau Union putuskan untuk mainkan pertandingan Liga Champions mereka di stadion Olimpiade milik klub Hertha Berlin – dan bukan di markas mereka sendiri; Stadion An der Alten Försterei, ini tetap menjadi ‘laga kandang’ dengan potensi dukungan yang lebih banyak dari suporter Union Berlin.

Selain itu, Jerman bukanlah tempat yang menyenangkan bagi Napoli. I Partenopei hanya berhasil memenangkan dua laga dalam 11 pertandingan Eropa melawan tim-tim asal Jerman, dan alami lima kekalahan.

Union Berlin Andalkan Faktor Leonardo Bonucci

Meningkatnya level Union Berlin dari sebuah tim medioker asal Jerman Timur hingga ke tahap penyisihan grup Liga Champions, telah membuat mereka menarik banyak pemain bintang Eropa, termasuk bintang asal Italia, Leonardo Bonucci.

Bonucci yang pernah membawa Italia menjadi juara Euro 2020 itu membawa pengalaman dari Juventus, di mana dia telah memenangkan delapan dari sembilan gelar juara Serie A dan mencapai final Liga Champions.

Bonucci juga menjadi salah satu bek tengah terbaik di generasinya, dan masih menjadi pemain yang kuat di usianya yang sudah 36 tahun. Dia memiliki banyak pengetahuan tentang sepakbola Italia dan faktor bahasa akan menjadi keuntungan tambahan bagi klub barunya di matchday ketiga Liga Champions dini hari nanti.

Union Berlin Bisa Cetak Gol dari Berbagai Sudut

Union Berlin juga tak kekurangan penyerang. Sheraldo Becker sukses mencetak dua gol di laga melawan Braga, sementara striker lainnya, Kevin Behrens, baru-baru ini mendapat panggilan pertamanya ke Timnas Jerman, berkat empat golnya di Bundesliga.

Gelandang Alex Král juga berhasil mencetak gol di laga melawan Dortmund di matchday ke-7, sementara Bonucci mencetak gol dari titik putih. Mantan pemain Atalanta dan Inter Milan, Robin Gosens, bahkan mencetak empat gol dari posisi bek kiri.

Dan, tentu saja, hanya masalah waktu sebelum tambahkan Brenden Aaronson, David Fofana dan Kevin Volland – penyerang internasional AS serta pencetak lima gol di Liga Europa dalam dua musim terakhir untuk klub lamanya, Monaco.

Merosotnya Prestasi Napoli

Sementara Union sibuk mengukir sejarah di Bundesliga musim lalu, Napoli berhasil akhiri penantian gelar juara Serie A selama 33 tahun.

Mantan penyerang Wolfsburg, Victor Osimhen, sukses mencetak 26 gol untuk klub kota Naples tersebut – yang sukses membukukannya di lima laga tersisa. Pemain internasional Nigeria itu kemudian lanjutkan kebolehannya dalam mencetak gol di musim 2023/24 ini – sesuatu yang gagal dia lakukan dalam 15 penampilannya di Bundesliga bersama Wolfsburg pada bulan Januari 2017 hingga Mei 2018.

Namun, Napoli kemudian dihadapkan pada keputusan pelatih Luciano Spalletti yang mengambil cuti selama satu tahun – dia kemudian akan mengambil alih posisi pelatih Timnas Italia, dan bintang lini belakang Napoli, Kim Min-jae, juga pindah ke Bayern Munchen.

Sembilan laga dalam perjuangan mereka mempertahankan gelar juara, Napoli – yang kalahkan Braga, 2-1, sebelum akhirnya kalah 2-3 di tangan Real Madrid, saat ini I Partenopei merosot ke urutan empat.

Hal lain yang menggembirakan bagi Union adalah, Napoli hanya berhasil bukukan dua clean sheet dalam 11 pertandingan kompetitif mereka di musim ini.

Tautan sumber