Gila Bola – Bulan Juli menandai dimulainya pramusim, Olimpiade, dan berlangsungnya bursa transfer. Bagi para fans Juventus, bulan ini penuh dengan harapan dan kecemasan, mengingat dinamika yang terjadi baik di dalam maupun di luar lapangan.
Saat masih anak-anak, musim panas terasa begitu panjang dan penuh petualangan. Namun, seiring bertambahnya usia, musim panas kini berlalu dengan cepat, terutama dalam dunia sepak bola.
Baru beberapa minggu lalu musim sebelumnya berakhir, kini musim baru sudah di depan mata, ditambah dengan berakhirnya Euro 2024 dan berlangsungnya Olimpiade yang turut menyajikan pertandingan sepak bola.
Era Baru Bersama Thiago Motta
Juventus sedang bersiap menyambut era baru di bawah asuhan Thiago Motta yang menggantikan Massimiliano Allegri. Pertandingan resmi pertama di bawah Motta akan berlangsung pada 19 Agustus melawan Como.
Musim ini dijanjikan menjadi musim yang menarik, terutama mengingat berbagai kejadian di luar lapangan dalam beberapa tahun terakhir yang selalu mempengaruhi dinamika klub.
BACA JUGA:Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!Laga Man United vs Porto Bisa Jadi Laga Penghakiman Bagi Erik Ten Hag!Pada bulan Juli, Juventus harus menerima kenyataan pahit kalah dalam persaingan merekrut Riccardo Calafiori. Pemain berbakat ini akhirnya memilih bergabung dengan Arsenal setelah Bologna menerima tawaran sebesar 792 Milyar.
Penampilan impresif Calafiori di Piala Eropa membuat banyak klub besar tertarik padanya, dan Juventus tidak mampu bersaing dengan klub-klub tersebut. Bologna pun enggan melepaskannya ke sesama klub Italia, yang semakin mempersempit peluang Juventus.
Gagal mendapatkan Calafiori, Juventus kini mengalihkan fokusnya pada bek Prancis, Jean-Clair Todibo, yang saat ini bermain untuk Nice di Ligue 1. Todibo dikabarkan sangat berminat untuk pindah ke Turin, dan Juventus berupaya keras untuk merealisasikan transfer ini.
Selain itu, kabar besar lainnya adalah rencana Juventus untuk menjual Federico Chiesa. Pemain sayap berbakat ini masih memiliki satu tahun tersisa di kontraknya, namun tampaknya enggan menandatangani perpanjangan kontrak dengan tawaran yang diberikan oleh Juventus. Klub harus memilih antara melepasnya secara gratis musim panas mendatang atau menjualnya sekarang dengan harga yang lebih rendah dari nilai pasarnya.
Rekrutan Baru
Juventus berhasil menuntaskan beberapa perekrutan pada bulan Juli. Alisha Lehmann bergabung dengan tim wanita, sementara kiper Michele Di Gregorio menandatangani kontrak dengan tim pria.
Di Gregorio datang dengan status pinjaman selama satu musim dengan kewajiban membeli. Transfer ini menegaskan bahwa kiper nomor satu saat ini, Wojciech Szczesny, kemungkinan besar akan meninggalkan klub.
Juventus juga berhasil membajak transfer Juan Cabal dari Hellas Verona yang awalnya akan bergabung dengan Inter Milan. Cabal, bek kidal yang juga bisa bermain sebagai bek tengah, bergabung dengan biaya Rp 194 Milyar ditambah bonus tambahan.
Di lini tengah, ada juga Douglas Luiz yang didatangkan dari Aston Villa dengan harga total Rp 895 Milyar dan Khephren Thuram yang dikontrak dari PGC Nice dalam kesepakatan Rp 358 Milyar.
Selain itu, Moise Kean meninggalkan Juventus menuju Fiorentina dengan harapan untuk memulai kembali kariernya. Fiorentina mengontraknya dengan harga Rp 239 Milyar ditambah bonus. Juventus juga mendatangkan Khéphren Thuram dari Nice dengan harga Rp 352 Milyar, menambahkan dinamisme dan fisik yang dibutuhkan di lini tengah.
Kepergian dan Pemain Muda
Adrien Rabiot, gelandang kontroversial yang kontraknya berakhir musim panas ini, memutuskan untuk meninggalkan klub dengan status bebas transfer. Rabiot, meskipun kontroversial di kalangan penggemar, akhirnya menjadi bagian penting dari lini tengah Juventus.
Di sisi lain, Juventus dilaporkan telah mengajukan tawaran pertama untuk gelandang Atalanta, Teun Koopmeiners. Namun, tawaran ini jauh di bawah nilai yang diinginkan oleh Atalanta, sehingga kemungkinan besar Juventus hanya sedang menguji air.
Pemain sayap asal Argentina, Matias Soulé, yang menghabiskan musim lalu dengan status pinjaman di Frosinone, bergabung dengan AS Roma dengan harga Rp 451 Milyar ditambah bonus. Soulé menolak tawaran dari klub Premier League untuk bergabung dengan Roma.
Sayangnya, Soulé bukan satu-satunya pemain muda yang meninggalkan klub. Bek Dean Huijsen juga meninggalkan Juventus dan bergabung dengan Bournemouth.
Namun, ada kabar baik bagi pemain muda Juventus lainnya. Fabio Miretti, meskipun tampil biasa-biasa saja musim lalu, memperpanjang kontraknya hingga musim panas 2028. Hal ini menunjukkan bahwa klub bersedia memberi Miretti waktu untuk merealisasikan potensinya.
Latihan Pramusim dan Tantangan Kedepan
Latihan pramusim telah dimulai dengan intensitas tinggi. Namun, hasil pertandingan pramusim pertama melawan Nurnberg menunjukkan bahwa Juventus masih perlu banyak pembenahan setelah kalah 3-0. Meskipun demikian, fokus utama pramusim adalah menjaga kebugaran pemain dan memastikan pemahaman taktik di bawah asuhan Motta.
Namun, masalah utama Juventus adalah penjualan pemain sayap secara tiba-tiba. Juventus membutuhkan kedalaman skuad untuk bersaing di tiga kompetisi utama dan Piala Dunia Antarklub musim depan.
Meskipun strategi untuk menjual pemain muda guna mendanai pembelian pemain top dapat dimengerti, penjualan pemain utama seperti Chiesa tetap menjadi perhatian besar.
Bulan ini penuh dengan dinamika bagi Juventus. Dari perubahan manajerial, aktivitas transfer, hingga persiapan pramusim, banyak hal yang terjadi yang akan mempengaruhi perjalanan klub di musim mendatang. Dengan berbagai tantangan dan peluang di depan mata, Juventus bersiap memasuki era baru di bawah Thiago Motta dengan harapan besar dan kewaspadaan tinggi.