Gilabola.com – Resmi merapat ke klub Thailand, Port FC, Asnawi Mangkualam diberitakan kantongi gaji selangit.
Kapten Timnas Indonesia itu resmi gabung ke klub milik Madam Pang itu tepat di hari terakhir bursa transfer di Liga Premier Thailand.
Klub yang bertengger di peringkat ketiga tersebut memilih Asnawi untuk mengisi slot kuota pemain ASEAN mereka dan akan langsung bergabung di paruh kedua musim 2023/24 usai perhelatan Piala Asia.
Dalam akun resmi Instagram-nya, Port FC membenarkan perekrutan Asnawi Mangkualam – pemain yang sebelumnya diberitakan tengah mencari klub baru usai kontraknya di Jeonnam Dragons berakhir.
Meski demikian, dalam laman media sosialnya itu, Port FC tak menjelaskan secara rinci berapa lama Asnawi akan membela mereka dan besar gaji yang diterimanya di klub tersebut.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Gaji Menggiurkan Asnawi Bisa Setaraf Jeonnam Dragons?
Namun, ia dikabarkan menerima gaji menggiurkan, walau tak ada penjelasan rinci dari pihak klub mengenai hal itu.
Dugaan itu merujuk pada besaran gaji yang diterima bek sayap tersebut saat ia merumput di Ansan Greener di K-League 2, yang rata-rata kantongi sekitar 1,43 miliar Rupiah per musim. Sementara Asnawi membela klub itu selama dua musim.
Asnawi kemudian mendapat gaji lebih baik saat pindah ke klub Korea Selatan, Jeonnam Dragons. Meskipun – lagi-lagi, tak ada penjelasan resmi dan detil mengenai hal ini.
Hanya ada pengakuan selintas dari Terens Puhiri yang sempat dipinjamkan Borneo FC ke Port FC pada tahun 2018, dan mengakui bahwa nilai kontrak di Thailand bisa dua hingga tiga kali lipat pesepak bola di Indonesia.
Port FC, Klub yang Diselamatkan Madam Pang
Port FC sendiri merupakan salah satu klub besar di Thailand, meskipun mereka belum pernah menjadi juara liga. Berdiri pada tahun 1967, Port Lions juga termasuk salah satu klub sepak bola paling sukses di negara tersebut.
Port berhasil menyabet tiga gelar juara FA Cup dan satu trofi League Cup. Tim asuhan Rangsan Viwatchaichok itu juga mengoleksi delapan trofi Kor Royal Cup dan enam trofi Queen’s Cup.
Klub itu sempat alami masalah ijin operasional di tahun 2011 hingga 2015, hingga mereka terdegradasi ke divisi dua di tahun 2013. Klub itu kemudian diambil alih Madam Pang – atau Nualphan Lamsam, pada tahun 2015, dan membawa klub tersebut kembali ke kompetisi papan atas Thailand dan kini berada di posisi tiga besar.