Ditebus 1,4 Trilyun, Harga Wesley Fofana Diklaim Masih Murah Banget Bagi Chelsea

Chelsea harus memecahkan rekor transfer termahal kedua klub sepanjang sejarah untuk mengontrak Wesley Fofana dari Leicester City di jendela transfer musim panas ini.

Mantan pemain sayap Chelsea Pat Nevin mengklaim bahwa harga Wesley Fofana masih sangat murah bagi klub lamanya terlepas bahwa bek muda itu sekarang menjadi pembelian termahal kedua klub sepanjang sejarah, seperti diberitakan via Sportbile.

Raksasa London Barat telah benar-benar menjadi tim yang paling sibuk di jendela transfer musim panas di bawah kepemilikan pemilik anyar Todd Boehly, yang mengakuisisi klub dari pemilik sebelumnya Roman Abramovich, menghabiskan hingga hampir Rp 5 Trilyun selama pasar transfer.

Tentu saja pembelian terbesar mereka adalah Wesley Fofana, yang dikontrak dari Leicester City dengan mahar mencapai Rp 1,4 Trilyun, menjadi rekor transfer termahal kedua klub sepanjang masa setelah perekrutan Romelu Lukaku dari Inter Milan pada musim panas 2021 lalu senilai Rp 1,95 Trilyun.

Meski itu adalah biaya yang sangat mahal, tapi Pat Nevin yakin bahwa Chelsea sebenarnya telah melakukan investasis cerdas dan murah untuk mengontrak pemain timnas Prancis itu yang baru berusia 21 tahun sehingga dia bisa menjadi investasi untuk jangka panjang yang potensial.

Dia mengatakan kepada SportBible, “Jika Anda mengontrak Wesley Fofana seharga Rp 1,4 Trilyun dan mempertahankannya selama 10 tahun ke depan, itu berarti hanya Rp 140 Milyar per tahun, yang sebenarnya sangat murah.”

BACA JUGA:Prediksi Ferencvaros vs Tottenham, Spurs Berambisi Perpanjang Empat Kemenangan BeruntunZhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat Cedera

“Jika Chelsea benar-benar membutuhkan Fofana, yang mereka lakukan, maka biaya yang mereka bayarkan benar-benar jumlah yang tepat dan jika mereka tidak merekrutnya musim ini, saya tidak berpikir mereka akan finis di empat besar. Mereka tidak akan memiliki kualitas untuk finish di empat besar tanpanya.”

Tautan sumber