Gila Bola – Inter butuh waktu sampai menit 91 untuk mencetak gol satu-satunya pada final Supercoppa Italiana yang selesai pada Selasa dinihari (23/1). Itu pun dengan bantuan keunggulan satu pemain.
Permainan final ini sebenarnya di bawah kekuasaan Hakan Calhanoglu dan rekan-rekannya, namun meskipun ada banyak sekali peluang dan setidaknya dua kesempatan emas, namun mereka gagal mengakhiri laga lebih awal.
Satu pemain Napoli, Giovanni Simeone, bahkan sudah terkena kartu merah sejak menit 60 untuk pelanggaran kerasnya terhadap Francesco Acerbi. Jadi ada tersedia 30 menit sisa seluas-luasnya bagi Nerazzurri untuk mengakhiri permnainan lebih cepat, namun skuad Walter Mazzarri itu bertahan mati-matian.
Bagaimana Giovanni Simeone Terkena Kartu Merah
Dua kartu kuning beruntun sebenarnya. Menit 55 saat ia menahan pemain lawan, dan menit 60 saat menginjak telapak kaki dari Francesco Acerbi.
Wasit langsung memberi kartu merah saat pemain Argentina yang merupakan anak dari istri pertama pelatih Atletico itu mengiba-iba minta rasa kasihan wasit. Tidak ada pengampunan.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Jadi, selama 30 menit terakhir Inter sebenarnya memiliki keunggulan satu pemain, tetapi gagal mereka manfaatkan secara sebaik-baiknya sampai terjadilah gol menit pertama injury time oleh Lautaro Martinez.
Inter Membuang Dua Peluang Emas Selama 90 Menit
Kita hanya perlu melihat data permainan kedua tim untuk mengetahui betapa skuad Simone Inzaghi membuang dua peluang emas selama 90 menit permainan di King Saud University Stadium ini.
Lautaro Martinez dan rekan-rekannya memiliki angka xG atau angka harapan gol sebesar 2.19 yang seharusnya setidaknya berujung dua gol dari tim Nerazzurri itu.
Inter memiliki penguasaan bola sampai 66 persen, melepaskan 21 percobaan serangan ke gawang Pierluigi Gollini, empat on target, dan butuh waktu sampai menit 91 untuk mencetak gol pertamanya.
Sebaliknya, Partenopei hanya memiliki bola sebanyak 34 persen saja, melepaskan enam upaya gol dan satu yang tepat sasaran ke gawang Yann Sommer. Nihil gol.
Dengan demikian Inter meraih gelar Piala Super Italia untuk kali kedelapan sepanjang sejarah, melewati pencapaian AC Milan (7), dan mereka melakukannya untuk tiga kali berturut-turut setelah menang juga pada edisi 2021 dan 2022.
Juventus masih menjadi tim paling sukses di kompetisi ini dengan sembilan kali kemenangan sepanjang sejarah. Inter kini menjadi tim nomor dua paling sukses.