Gila Bola – Striker Tottenham, Richarlison, mengungkapkan niatnya untuk mencari bantuan psikologis guna meningkatkan performanya, setelah mengalami kesulitan dalam mencetak gol di level klub dan timnas.
Penyerang Brasil bergabung dengan Spurs pada musim panas sebelumnya dari Everton dengan nilai transfer sekitar Rp 1 Trilyun. Namun, sejak kepindahannya, ia hanya mampu mencetak satu gol di Premier League.
Selain kesulitan di level klub, Richarlison juga menghadapi masalah dalam mencetak gol untuk timnas Brasil. Dia gagal mencetak gol dalam empat pertandingan yang dimainkannya untuk tim nasional pada tahun 2023.
Kemundurannya mencapai puncaknya saat dia terlihat menangis di bangku cadangan dalam pertandingan terakhirnya, ketika timnas Brasil berhasil menang dengan skor 5-1 melawan Bolivia.
Richarlison, yang kami beritakan dari The Times,menyatakan kepada Globo Esportetentang rencananya untuk mencari bantuan dari seorang psikolog guna membantu mengatasi hambatan-hambatan mental yang mungkin mempengaruhi penampilannya.
BACA JUGA:Zhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester United“Saya akan kembali ke Inggris, mencari bantuan psikologis, dari seorang psikolog, untuk memperbaiki pikiran saya,” ungkapbta. Dia menekankan bahwa langkah ini adalah untuk membantu dirinya kembali ke performa terbaiknya.
Richarlison juga mengungkapkan bahwa dia optimis bisa memperbaiki penampilannya dan kembali ke skuad tim nasional Brasil. Dia menyatakan komitmennya untuk mencapai hasil yang lebih baik, terutama dengan fokus pada peningkatan rekor golnya di Tottenham.
“Minggu ini saya akan duduk dan berbicara dengan mereka, saya butuh rekor bagus, mendapatkan ritme permainan dan sampai di sini dengan baik,” kata penyerang Spurs etrsebut.
Pemain Brasil ini juga berbicara tentang momen emosionalnya saat pertandingan melawan timnas Bolivia, menjelaskan bahwa meskipun dia merasa penampilannya tidak buruk, reaksi emosionalnya muncul sebagai akibat dari tekanan di luar lapangan yang mempengaruhinya.
Richarlison menjelaskan bahwa dia telah melewati periode yang penuh gejolak dalam lima bulan terakhir di luar lapangan. Namun, dia berharap bahwa dengan mencari bantuan psikologis, dia akan dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan kembali ke performa terbaiknya.
Pemain Tottenham Hotspur berusia 26 tahun ini menegaskan bahwa dia adalah pemain yang bahagia di lapangan dan akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk klubnya.
Meskipun dia mengalami tantangan dalam beberapa bulan terakhir, Richarlison memiliki tekad untuk tetap fokus pada klubnya dan meraih performa yang lebih baik di masa depan.