Dua Pentolan Timnas Turki di Euro 2024

Gila Bola – Timnas Turki diperkirakan bakal merasa bermain di kandang sendiri di ajang Piala Eropa 2024 ini. Apa sebabnya?

Pasalnya, bukan cuma mereka punya dukungan yang kuat dari diaspora asal Turki yang jumlahnya sangat banyak di Jerman, tetapi banyak pula pemain internasional Turki yang lahir di Jerman.

Bagi Salih Ozcan misalnya, laga pertama Turki di ajang Euro 2024 melawan Georgia yang akan digelar di Dortmund, Selasa (18/6) malam pukul 23.00 WIB, akan menjadi laga kandang dalam lebih dari satu aspek.

Bukan cuma pemain berusia 26 tahun itu akan bermain di kandang klubnya, Borussia Dortmund, tapi dia juga lahir di kota Koln yang terletak sekitar 100 kilometer ke arah barat daya kota Dortmund.

Di samping itu, diyakini akan banyak suporter Turki yang memenuhi Stadion Signal Iduna Park, jauh lebih banyak dibandingkan fans Georgia.

BACA JUGA:Barcelona Resmi Gaet Szczesny, Berapa Besaran Gajinya?Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!

“Tribun selatan – dikenal sebagai tembok kuning untuk laga-laga yang dilakoni BVB, juga sangat terkenal di Turki,” ujar Ozcan sebelum pertandingan Turki vs Georgia digelar, seperti dilansir situs DW.

Di waktu yang bersamaan, dia memperingatkan bahwa bermain di Westfalenstadion bisa menjadi pekerjaan yang berat bagi sejumlah orang.

“Sebagian besar rekan-rekan satu tim saya tidak terbiasa bermain di depan 80 ribu penonton secara rutin. Mereka akan sedikit terkejut,” tambahnya.

Timnas Turki Bisa Didukung 2,9 Juta Diaspora Turki di Jerman

Sesuai aturan Uefa, hanya 60 ribu pendukung yang akan diperbolehkan masuk stadion di laga Turki melawan Georgia malam ini – di mana sebagian besar diperkirakan akan mendukung skuad Bintang Bulan Sabit tersebut.

Menurut data Kantor Statistik Federal (FSO), sekitar 1,54 juta warga Turki menetap di Jerman pada tahun 2023.

Sedangkan menurut Kantor Federal untuk Imigrasi dan Pengungsi (BAMF), terdapat pula sekitar 1,4 juta penduduk Jerman yang berasal dari Turki.

Ozcan sendiri sempat membela Timnas Jerman di level tim U15 hingga U21, di mana ia sempat mempersembahkan trofi di Kejuaraan Eropa U21 pada tahun 2021, bersama-sama dua pemain Timnas Jerman saat ini, Florian Wirtz dan Nico Schlotterbeck.

Namun, di bulan Maret 2022 dia putuskan untuk beralih membela timnas senior Turki – negara asal kedua orang tuanya – sebuah keputusan yang disebut-sebut Ozcan datang setelah ia melakukan ‘diskusi dengan keluarganya’.

Pilih Timnas Turki Dibandingkan Jerman

Beberapa pemain lain di skuad Timnas Turki untuk Euro 2024 juga membuat keputusan yang sama. Seperti misalnya bek kanan Galatasaray, Kaan Ayhan, yang lahir dan besar di Gelsenkirchen pada tahun 1994, serta sempat membela Jerman di level tim muda.

Begitu juga dengan gelandang Juventus, Kenan Yildiz, yang lahir di Regensburg dari seorang ayah yang berasal dari Turki dan ibu asli Jerman.

Dia juga pernah membela Jerman di level tim muda, sebelum akhirnya beralih memperkuat Turki mulai tahun lalu.

Bintang Besiktas, Cenk Tosun, juga lakukan hal sama. Ia memilih membela Turki setelah sempat memperkuat Timnas Jerman di level U16 hingga U21.

Namun, pemain Timnas Turki paling terkenal dari Jerman adalah sang kapten, penduduk kota Mannheim, Hakan Calhanoglu, yang ikut membawa Inter Milan menyabet gelar juara Serie A musim lalu.

Berhadapan dengan keputusan yang sama, pemain Timnas Jerman saat ini – Ilkay Gündogan, Deniz Undav dan Emre Can, memilih untuk membela negara tempat mereka lahir dibandingkan negara asal orang tua mereka.

Bisa Menjadi Berkah dan Kutukan bagi Turki

Sebelum turnamen Piala Eropa dimulai 14 Juni, dukungan untuk Timnas Turki yang dilakukan warga yang bermukim di Jerman bahkan sudah terlihat jelas.

Sekitar 2.500 suporter kerap memadati sesi latihan terbuka Turki di kamp tim nasional mereka yang berada di sekitar kota Hanover.

Dukungan ini – digabungkan dengan ekspektasi yang tinggi, tentunya berpeluang membawa berkah, meskipun bisa menjadi kutukan bagi tim asuhan Vincenzo Montella tersebut.

Ia bertugas membawa anak asuhnya mencapai keseimbangan emosional yang tepat, hingga para pemainnya bisa memanfaatkan energi positif yang berasal dari banyaknya dukungan para suporter, sekaligus memastikan bahwa tekanan untuk sukses dari fans dan media Turki tak mematikan mereka.

Seberapa Kuat Timnas Turki di Ajang Euro 2024?

Kata-kata yang tepat untuk menggambarkan penampilan mereka saat ini – sebenarnya, adalah, tak konsisten di lapangan.

Setelah berhasil kalahkan Die Mannschaft 3-2 di Berlin pada bulan November 2023, Turki kemudian kalah telak 6-1 dari Austria di bulan Maret 2024. Lalu, dalam dua laga persahabatan jelang Piala Eropa dimulai, Turki bermain imbang tanpa gol melawan Italia di Bologna, sebelum kalah 2-1 dari Polandia dalam laga yang berlangsung di Warsawa.

Namun, Ozcan yakin Turki bisa tunjukkan performa terbaik mereka di turnamen ini, tapi hanya jika mereka berada dalam kondisi terbaik.

“Kami punya banyak kualitas, baik di lini belakang maupun lini serang. Kami harus benar-benar fokus dalam pertandingan ini, jika anda hanya bermain dua persen hingga tiga persen saja, anda bisa kalah 3-0 dari Georgia,” tandas Ozcan.

Setelah hadapi Georgia di laga perdana mereka malam ini, Turki akan bertemu Portugal dan Republik Ceko di laga lanjutan Grup F.

Tautan sumber