Erling Haaland punya statistik gol yang luar biasa di Borussia Dortmund, tapi justru dituding sebagai beban klub oleh Sebastian Kehl.
Direktur olahraga Borussia Dortmund Sebastian Kehl melancarkan serangan pedas terhadap mantan striker timnya yang kini telah pindah ke Manchester City, Erling Haaland, mengklaim bahwa ia menjadi beban selam waktunya di klub, seperti diberitakan via Bild.
Pemain internasional Norwegia itu meninggalkan Signal Iduna Park pada musim panas 2022 ini untuk bergabung dengan juara Premier League dalam kesepakatan transfer senilai Rp 1 Trilyun, mengakhiri dua tahun setengah waktunya di raksasa Jerman.
Selama waktunya di Borussia Dortmund, Erling Braut Haaland memiliki rekor yang luar biasa, mencetak 86 gol dan 23 assist dalam 89 penampilannya di semua kompetisi untuk klub, membantu mereka memenangkan satu Piala Jerman.
Menariknya bahwa kendati memiliki rekor gol yang mentereng selama waktunya di klub, direktur olahraga Die Borussen Sebastien Kehl menilai bahwa striker Norwegia berusia 22 tahun itu justru menjadi beban selama waktunya di klub dan sekarang senang bahwa distribusi gol timnya datang dari berbagai arah, tidak hanya dari satu pemain.
Berbicara kepada Sport Bild, dia mengatakan, “Sebagaimana kami selalu menghargai Erling dan kesuksesan yang dia miliki dengan jersey kami, pada akhirnya masalah itu pasti menjadi beban, baik di ruang ganti maupun untuk klub. Secara umum, untuk seluruh lingkungan, itu hanya dia. Waktu penjualannya tepat, baik untuk kami maupun untuk City. Fakta bahwa 10 gol pertama kami musim ini dicetak oleh 10 pemain berbeda membuktikannya.”
BACA JUGA:Prediksi Ferencvaros vs Tottenham, Spurs Berambisi Perpanjang Empat Kemenangan BeruntunZhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSementara itu, Erling Haaland telah tampil luar biasa selama waktunya di Manchester City saat ini, mencetak 10 gol dalam enam penampilan pertamanya di Premier League dan mengemas dua gol di laga pembuka Liga Champions kontra Sevilla, meski manajer Pep Guardiola mengakui bahwa keberadaannya membuat para pemain lainnya kadang kerap terburu-buru untuk memberi umpan kepada bomber Norwegia itu.