Gilabola.com – Paul Scholes menyatakan keyakinannya bahwa Rasmus Hojlund memiliki potensi untuk menjadi penyerang tengah terbaik bagi Manchester United meskipun mengalami kesulitan saat ini.
Namun legenda lini tengah Setan Merah itu juga menekankan bahwa bomber berusia 20 tahun itu memerlukan dukungan lebih lanjut dari rekan setimnya di lini serang, terutama dari para pemain sayap.
Pemain internasional Denmark, yang didatangkan dengan biaya Rp 1,3 Trilyun dari Atalanta pada jendela transfer musim panas, belum mencetak gol atau memberikan assist di Liga Inggris.
Tapi menariknya bahwa dia justru tampil tajam di babak fase grup Liga Champions dengan sudah mencetak lima gol sejauh ini dan bersaing untuk memenangkan penghargaan top skor turnamen.
Rasmus Hojlund kehilangan kesempatan lainnya untuk pecah telur dalam pertandingan melawan Luton Town akhir pekan lalu, tetapi Paul Scholes melihat potensi besar dalam pemain muda ini.
BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainDia, berbicara kepadaWebby & O’Neill yang kami beritakan dari Metro, menyatakan, “Dia adalah pemain yang sangat kuat dan memiliki kecepatan, menurut saya dia memiliki semua kualitas untuk menjadi penyerang tengah kelas atas.”
Menurut Paul Scholes, penting bagi Rasmus Hojlund untuk mendapatkan dukungan lebih banyak dari rekan setimnya dengan pasokan bola yang cukup, terutama dari gelandang serang Bruno Fernandes.
Scholes menyarankan agar playmaker Portugal itu lebih sering bermain di posisi No.10 dan lebih dekat dengan Hojlund untuk membantunya dalam mencetak gol dan menyediakan lebih banyak peluang.
Scholes juga menyoroti kurangnya umpan silang dari pemain sayap di sekitar Hojlund. Menurutnya, Hojlund tampaknya menjadi penyerang tengah yang mengandalkan umpan silang, tetapi rekan setimnya kurang memberikan kontribusi dalam hal itu.
Dia mengkritik bagaimana para penyerang sayap seperti Marcus Rashford yang terlalu banyak membawa bola dan menusuk ke kotak penalti, Antony yang kebanyakan aksi, sama halnya dengan Alejandro Garnacho, yang membuat mereka minim melakukan umpan silang.
Kembalinya Luke Shaw diharapkan dapat menjadi dorongan besar, dengan Scholes meyakini bahwa Shaw dapat memberikan umpan silang yang diperlukan untuk meningkatkan peluang gol Hojlund.
Paul Scholes juga menyoroti kebutuhan akan penyerang tengah tambahan, mengingat ketidakhadiran Anthony Martial. Dia merindukan era di mana tim memiliki empat penyerang yang mampu mencetak 80-100 gol dalam satu musim.
Legenda lini tengah itu menegaskan bahwa Rasmus Hojlund membutuhkan dukungan lebih banyak saat dia juga menyoroti bagaimana Diogo Dalot tidak cukup kuat untuk menghadapi pertandingan besar.