Gila Bola – Kapten Trent Alexander-Arnold menjalankan tugasnya yang melebihi tanggung jawabnya. Begitu melihat kiper Liverpool maju ke depan, ia berlari mundur ke garis gawang, tahu ada bahaya mengancam dari pemain Toulouse. Terbukti sebuah keputusan yang tepat!
Adegan menit 46 ini terjadi dalam laga Liga Europa tadi malam saat Liverpool menjamu lawan mereka asal Liga Perancis itu. Skor tengah terjaga 3-1 dari babak pertama ketika sebuah serangan Toulouse berhasil mencapai kotak penalti.
Kiper kedua Reds Caoimhin Kelleher maju menutup ruang hanya untuk melihat bola malah dioperkan ke sisi kiri ke arah pemain No 17 pada foto di atas, Gabriel Suazo. Berhasil gol? Gagal, menghantam paha Trent dan bola melenting ke sisi kanan gawang.
Itu merupakan sebuah keputusan yang datang dari pengalaman bertahun-tahun sang skipper. Mencium bahaya adanya pemain Toulouse yang berdiri bebas, Trent memutuskan untuk berdiri menghadang di depan gawang.
Ada begitu banyak ruang kosong tersisa di sisi sebelah kanan gawang, lihat sendiri deh pada foto di atas, tapi Suazo malah mengarahkan bola ke paha sang kapten dan selamatlah gawang Reds.
BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJika peluang emas itu berhasil diubah menjadi gol dan skor menjadi 3-2 maka para pemain klub sepak bola Perancis bisa tampil bersemangat dan momentum pertandingan bisa berubah memihak tim tamu. Klopp bisa menyesal menurunkan skuad yang lebih lemah pada matchday ketiga ini.
Klopp Teriak-teriak Jangan Anggap Remeh Toulouse, Dia Mainkan Skuad Lebih Lemah
Ini merupakan sebuah situasi yang aneh. Sejak sebelum pertandingan, dua hari sebelumnya jika saya tidak salah ingat, Jurgen Klopp sudah mengingatkan para pemainnya untuk tidak menganggap remeh Toulouse.
Mereka memang hanya menghuni peringkat 10 klasemen Liga Perancis saat ini, tetapi berhasil lolos ke Liga Europa setelah memenangkan final Coupe de France musim lalu, menang 5-1 atas Nantes, yang memberi mereka tiket ke kompetisi kelas kedua Eropa ini.
Nah, sementara Klopp bengok-bengok agar tidak menganggap remeh Toulouse, ia sendiri memutuskan menurunkan skuad yang lebih lemah. Kiper Kelleher salah satu contohnya. Selain itu juga bek kiri Luke Chambers yang masih berumur 19 tahun, gelandang 22 tahun Curtis Jones di depannya, serta winger 20 tahun Harvey Elliott.
Mo Salah disimpan sebelum diturunkan menit 70 saat skor sudah 4-1. Cody Gakpo juga baru dimainkan menit 66 menggantikan Alexander-Arnold.
Klopp juga memainkan Jarell Quansah No 78, Calum Scanlon No 48 dan James McConnell No 53 sebagai tiga pemain pengganti untuk mengisi posisi Luke Chambers, Nunez dan Jones masing-masing.
Dari nomor jersey 78, 48 dan 53 saja kita sudah tahu kasta mereka di klub masih sangat rendah, statusnya masih pemain pinggiran. Jika bukan penghinaan dan anggap remeh Toulouse, apa itu artinya? Tapi bahkan dengan skuad yang jauh lebih lemah ini saja, Liverpool terlihat dua level di atas tamu mereka itu.