Gilabola.com– Manchester City menanti putusan sidang terkait 115 dakwaan pelanggaran aturan keuangan Premier League yang mengharuskan keseimbangan keuangan setiap klub yang berada dalam naungan mereka.
Pengacara olahraga ternama, Nick de Marco KC, menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam pengadilan olahraga untuk menghindari kecurigaan terhadap keputusan yang diambil. Saat ini, pengadilan olahraga diadakan secara tertutup dan hasil putusannya baru diumumkan ke publik.
Manchester City didakwa karena diduga tidak memberikan rincian lengkap tentang remunerasi pemain dan manajer serta tidak bekerja sama dengan penyelidikan liga.
Tuduhan ini mencakup periode antara tahun 2009 dan 2018. Klub secara tegas membantah semua tuduhan tersebut, menegaskan tidak bersalah. dan berkomitmen untuk membersihkan nama baik mereka.
Kasus ini tidak memiliki preseden, sehingga jika terbukti bersalah, hukuman yang dijatuhkan bisa bervariasi. Hukuman tersebut bisa berkisar dari pengurangan poin yang signifikan hingga kemungkinan dikeluarkan dari Premier League. Sidang ini diharapkan akan berlangsung pada bulan November dan akan disidangkan oleh panel independen selama enam minggu.
BACA JUGA:Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!Laga Man United vs Porto Bisa Jadi Laga Penghakiman Bagi Erik Ten Hag!Pada awal tahun 2023, Premier League mendakwa City, namun kerumitan kasus ini menyebabkan perpanjangan waktu proses. Pada bulan Juni, terungkap bahwa City meluncurkan tindakan hukum terhadap Premier League terkait aturan transaksi pihak terkait (APT) yang baru disahkan.
Klub meyakini bahwa peraturan APT yang disahkan pada Februari melanggar hukum. Aturan tersebut diperkenalkan untuk menghentikan rencana peningkatan pendapatan komersial Newcastle setelah diakuisisi oleh Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF).
De Marco menekankan bahwa putusan pengadilan olahraga harus lebih transparan untuk meningkatkan kepercayaan publik. Dalam buletin hukum olahraga Blackstone Chambers, dia menyatakan bahwa meminta pertanggungjawaban pengadilan olahraga di bawah sorotan publisitas sama pentingnya dengan meminta pertanggungjawaban pengadilan umum.
Pengadilan olahraga, menurutnya, tidak kalah rentan terhadap bias, korupsi, atau kelalaian dibandingkan dengan pengadilan biasa. Proses hukum ini telah menarik perhatian besar, tidak hanya dari para penggemar sepak bola, tetapi juga dari berbagai pihak yang berkepentingan dalam dunia olahraga.
Keputusan yang diambil dalam sidang ini akan menjadi preseden penting bagi kasus-kasus serupa di masa depan. Jika Manchester City terbukti bersalah, dampaknya bisa sangat signifikan, baik bagi klub itu sendiri maupun bagi liga secara keseluruhan.
Sementara itu, para fans dan pihak klub harus bersabar menunggu hasil dari sidang ini. Proses yang panjang dan rumit ini mencerminkan betapa seriusnya dakwaan yang dihadapi oleh pihak The Citizens.
Terlepas dari hasil akhirnya, kasus ini akan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Premier League dan bisa mempengaruhi cara klub-klub besar beroperasi di masa mendatang.
Manchester City sendiri telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi sidang ini. Dengan bantuan tim hukum yang berpengalaman, klub berharap dapat membuktikan bahwa mereka tidak bersalah atas tuduhan yang diajukan. Hasil dari sidang ini akan sangat berpengaruh terhadap masa depan klub, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian ini, City tetap fokus pada persiapan untuk musim kompetisi yang akan datang. Mereka berharap, apapun hasil dari sidang ini, klub dapat terus berprestasi dan meraih kesuksesan di berbagai kompetisi.