Gila Bola – Marco Silva tampak sangat frustrasi setelah VAR menolak melakukan intervensi dalam momen penting pertandingan Fulham melawan Chelsea di laga lanjutan PRemier League tadi malam.
Rasa frustrasinya itu mengacu pada pelanggaran Malo Gusto yang melakukan pukulan telak di pergelangan kaki Willian, yang umumnya berbuah kartu merah, dan tentu saja itu bisa mengubah alur pertandingan antara Chelsea vs Fulham.
Sayangnya bahwa wasit Anthony Taylor hanya memberikan kartu kuning kepada bek sayap tersebut, padahal itu jenis pelanggaran berbahaya, sementara tidak ada intervensi dari VAR untuk meninjau ulang pelanggaran.
Dalam konferensi persnya, Marco Silva menyatakan bahwa menurut pandangan mereka, VAR melakukan kesalahan yang jelas. Meski telah ada percakapan dengan wasit keempat, jelas bahwa situasi tersebut seharusnya berujung pada kartu merah untuk Malo Gusto.
Menanggapi kejadian tersebut, Silva menyatakan yang kami beritakan dari situs klub, “Sulit bagi Anthony Taylor untuk memutuskan, baginya untuk melihat apakah itu kartu merah atau tidak.”
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Dia melanjutkan bahwa wasit hanya memutuskan untuk memberi kartu kuning, dan dia mengakui bahwa pihaknya harus bersikap adil pada wasit karena momennya sangat cepat baginya untuk melihat apakah itu tekel berbahaya dari Malo Gusto.
Hanya saja, menurutnya, seharusnya VAR kemudian datang untuk melakukan intervensi terhadap keputusan wasit karena mereka bisa meninjau lebih baik dengan tayangan ulang mereka.
Dia melanjutkan dengan menyebutkan bahwa dalam 10 momen serupa di Premier League sejauh ini, sembilan di antaranya berakhir dengan kartu merah, namun pada pertandingan tersebut, tidak ada kartu merah yang diberikan.
Marco Silva menilai ini sebagai kesalahan VAR yang tidak membatalkan keputusan, memberikan kesempatan kepada Anthony Taylor untuk tidak melihat kembali kejadian tersebut di layar.
Kurang dari 10 menit setelah insiden tersebut, Chelsea berhasil mencetak satu-satunya gol pertandingan melalui titik penalti. Gol ini tercipta dalam salah satu periode permainan terkuat Fulham.
Marco Silva mengakui bahwa Chelsea memulai pertandingan lebih baik dan bahwa Fulham mengalami kesulitan terutama dalam menghubungkan umpan pertama mereka.
Meskipun tuan rumah kemudian memimpin melalui penalti Cole Palmer usai pelanggaran Issa Diop pda Raheem Sterling, Silva menilai bahwa pertandingan menjadi lebih seimbang setelah 15-20 menit pertama.
“Babak kedua, pertandingan lebih rusak,” ungkap Silva. “Kami mengambil beberapa risiko, dan Chelsea memiliki lebih banyak ruang untuk melakukan serangan balik. Pertandingan menjadi lebih terbuka, dan keduanya memiliki peluang, meskipun intensitas permainan meningkat.”
Manajer Portugal itu mengakhiri konferensi pers dengan menyatakan bahwa meskipun kedua tim tidak tampil dengan baik, pertandingan tetap intens dan penuh peluang bagi kedua belah pihak.