Liverpool Satu Grup Dengan Juara Belanda dan Tim Kuat Italia

Liverpool selaku juara Eropa 2019 akan merasa senang bisa satu grup dengan juara Liga Belanda dan satu tim kuat asal Liga Italia dalam hasil drawing Liga Champions yang usai pada Kamis tengah malam (25/8).

Liverpool satu grup dengan Ajax Amsterdam dan Napoli dalam hasil drawing Champions League, Kamis malam di Istanbul, Turki. Ini merupakan sebuah grup yang relatif mudah bagi the Reds dibandingkan grup lainnya.

Liverpool merupakan finalis 2021/22, namun dikalahkan Real Madrid pada partai final. Mereka akan berusaha keras untuk mendapatkan trofi utama Eropa itu pada musim yang baru.

Sang juara Liga Champions pada tahun 2019 ini menyingkirkan Inter Milan, Benfica dan Villarreal dalam perjalanan ke partai puncak di Paris, setelah mencatat rekor sempurna enam kemenangan dari enam laga di babak penyisihan grup, tetapi Real terbukti terlalu kuat untuk pasukan Jurgen Klopp.

Tidak jelas apakah the Reds berada dalam kondisi yang lebih baik musim ini dibandingkan musim lalu, ketika pengejaran quadruple mereka berakhir di minggu terakhir musim. Kalah satu poin dari Manchester City di Liga Inggris, kalah di final Liga Champions dari pasukan Carlo Ancelotti.

BACA JUGA:Prediksi Ferencvaros vs Tottenham, Spurs Berambisi Perpanjang Empat Kemenangan BeruntunZhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat Cedera

Kepergian Sadio Mane ke Bayern akan sangat terasa setelah dia mencetak lima gol Liga Champions musim 2021/22 lalu dan mereka belum memulai musim secara baik di Premier League.

Bintang mereka asal Uruguay, Darwin Nunez, adalah fokus perhatian dari tim ini. Liverpool berhasil mendapatkan pemain ini dari Benfica dalam upaya untuk mengimbangi Manchester City dan Erling Haaland. Dia memiliki pengalaman kompetisi Eropa selama beberapa musim bersama Benfica dan seharusnya masih banyak lagi yang bisa disumbangkannya.

The Reds sangat dekat dengan kejayaan namun kalah 1-0 dari Real Madrid di final meski menciptakan banyak sekali peluang yang tidak bisa dimaterialisasikan. Pada akhirnya, kesalahan Trent Alexander-Arnold memungkinkan Vinicius mencetak gol kemenangan.

Tautan sumber