Baru Saja Resmikan Transfer Jules Kounde, Barca Segera Tawar Bek 31 Tahun Bilbao Ini

Gila Bola – Barcelona memang baru saja memperkenalkan bek tengah baru mereka Jules Kounde yang dikontrak dari Sevilla, tetapi mereka kini sudah siap untuk mencari palang pintu lainnya dan membidik pemain Athletic Bilbao, Inigo Martinez.

Bahkan, menurut berita yang dilansir dari Sport, raksasa Catalan siap melayangkan proposal transfer signifikan ke rival La Liga mereka untuk bisa mengontrak pemain berusia 31 tahun itu dalam beberapa jam mendatang.

Inigo Martinez memang bisa tersedia dengan harga murah di jendela transfer musim panas ini lantaran kontraknya bersama Athletic Bilbao akan berakhir pada Juni 2023 mendatang dan sejauh ini dia belum berniat untuk memperbarui kontraknya di klub.

Dia pertama kali bergabung dengan klub pada Januari 2018 usai menyelesaikan kepindahan dari Real Sociedad senilai Rp 556 Milyar. Sejak itu dia telah memainkan 158 penampilan di semua kompetisi untuk klub, menyumbang enam gol dan tujuh assist.

Situasi kontrak Inigo Martinez membuat Barcelona sekarang waspada untuk transfer, meski presiden Joan Laporta baru-baru ini mengakui bahwa untuk melakukan transfer lebih lanjut, mereka perlu memastikan bahwa skuad dipangkas terlebih dahulu. Hanya saja sejauh ini para pemain seperti Samuel Umtiti, Neto, Martin Braithwaite, Riqui Puig, hingga Frenkie de Jong masih belum berhasil dilepas.

BACA JUGA:Prediksi Ferencvaros vs Tottenham, Spurs Berambisi Perpanjang Empat Kemenangan BeruntunZhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat Cedera

Manajer Athletic Bilbao dan mantan bos Blaugrana Ernesto Valverde, sementara itu, bersikap santai tentang masalah pemain bertahan timnya tersebut, menjelaskan bahwa dia akan mengandalkan bek berusia 31 tahun itu di musim 2022/2023 ini.

Presiden klub terpilih baru-baru ini Jon Uriarte belum menunjuk direktur olahraga. Jika Inigo Martinez akhirnya meninggalkan klub, tidak diragukan lagi bahwa dia akan dikritik karena tidak memiliki infrastruktur yang tepat untuk menghadapi situasi tersebut.

Tautan sumber