Gila Bola – Tahukah kamu AS Roma memecat Jose Mourinho usai melihat satu angka dalam karir si pelatih Portugal. Paling rendah dari semua tim yang ditangani manajer Not-So-Special tersebut. Mereka akan merasa sangat bodoh kalau membiarkannya. Angka apa?
Dibandingkan semua tim yang sudah penah ditangani oleh Mou, sembilan tim seluruhnya, maka angka atau persentase kemenangan Roma adalah yang paling rendah. Di bawah 50 persen. Itu yang membuat direksi Roma bulat memecatnya.
Hal ini terjadi setelah dua kekalahan beruntun yang tidak beruntung di semua kompetisi, kalah 1-0 dari rival sekota Lazio di perempat final Coppa Italia, dan kalah 3-1 dari AC Milan terakhir kali di Serie A.
Perbandingan Kemenangan Roma dan Klub Mourinho Lain Sebelumnya
Tahu gak persentase kemenangan AS Roma di bawah Mourinho? 49,28 persen saja, sebagai hasil dari 68 kemenangan dari 138 pertandingan di semua jenis kompetisi.
Ia mencatatkan 31 hasil imbang dan 39 kekalahan, dengan total gol memasukkan dan kebobolan adalah 213 berbanding 143, atau +70.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Angka persentase itu sudah lebih buruk daripada periodenya di Tottenham Hotspur, yang hanya 51,16 persen, hasil dari 44 kemenangan dari 86 pertandingan di semua kompetisi. Sebanyak 19 hasil imbang dan 23 kekalahan mewarnai karir Mou di London putih tersebut.
Meski secara persentase lebih baik, tetapi perbandingan golnya di Spurs lebih buruk daripada di Roma. Saat menangani the Lilywhites ia mencatatkan 166 gol memasukkan, 103 kebobolan, atau +63.
Persentase Kemenangan Terbaik di FC Porto dan Real Madrid
Dua penampilan terbaiknya jika dihitung dari persentase kemenangan adalah FC Porto di Portugal dan Real Madrid di LaLiga Spanyol.
Saat menangani Porto, ia mencatatkan 71.65 persen kemenangan. Sementara di Santiago Bernabeu bahkan sedikit lebih baik dengan 71,91 persen.
Namun piala paling banyak justru diperolehnya di Chelsea, yang jika dua periode terpisah itu digabungkan maka memberinya delapan trofi, termasuk tiga Premier League. Namun sayangnya tidak ada piala Eropa, apalagi trofi kuping besar.
Ia hanya mendapatkan Liga Champions dua kali, yaitu saat menangani FC Porto pada 2004 dan kemudian Inter pada 2010.
Piala kompetisi Eropa lainnya didapatkan di Roma pada 2022, saat menjuarai UEFA Europa Conference League, kompetisi kasta ketiga benua biru.
Ia juga mendapatkan UEFA Cup bersama FC Porto pada 2003, sebelum meraih Liga Europa bersama Manchester United pada 2017.