Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir menjadi tragedi usai kerusuhan yang menelan ratusan korban jiwa
Arema FC bisa membayar harga yang mahal dampak dari kerusuhan di Kanjuruhan Malang saat pihak PSSI mengkonfirmasi adanya korban jiwa dari pertandingan klub Malang tersebut melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Dalam laga lanjutan Liga 1 musim 2022/2023, pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir ricuh setelah klub tuan rumah menderita kekalahan kandang dengan skor 2-3 ketika dua gol Abel Camara tidak sanggup menyelamatkan timnya dari kekalahan saat tim tamu mencetak tiga gol melalui Silvio Rodriguez, Leo Lelis, dan Sho Yamamoto.
Usai pertandingan, banyak suporter yang kemudian masuk ke lapangan buntut dari hasil pertandingan yang mengecewakan tuan rumah tersebut yang akhirnya mengakibatkan adanya bentrokan dengan pihak kepolisian yang menjaga keamanan pertandingan.
Bahkan polisi akhirnya harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, tapi kerusuhan benar-benar sulit dikendalikan yang kemudian menelan korban jiwa dan korban luka-luka yang totalnya mencapai ratusan korban.
Laporan saat ini menyebutkan bahwa ada 127 korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan Malang dengan ketua umum PSSI Mochamad Iriawan mengkonfirmasi adanya korban jiwa adalam kerusuhan tersebut.
BACA JUGA:Zhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!Dia mengatakan kepada awak media bahwa dia menyesalkan tindakan Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang. Dia juga menyampaikan rasa dukanya atas tragedi tersebut dan menegaskan bahwa tim PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang.
Sementara bagi Arema FC, mereka sekarang kemungkinan akan mendapatkan hukuman berupa larangan memainkan laga kandang di sisa musim 2022/2023 ini di Liga 1 akibat dari kerusuhan Kanjuruhan Malang yang menelan korban jiwa tersebut.