Ikatan Kylian Mbappedengan Paris Saint Germainbelum sepenuhnya berakhir. Striker Real Madridtersebut masih berselisih dengan PSG dan pemegang saham utama mereka, Qatar Sports Investments, terkait gaji yang belum dibayarkan.
Mbappe menuntut PSG sebesar 55 juta Euro (sekitar 944 miliar rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari gaji tiga bulan terakhir masa kontraknya (April, Mei, dan Juni 2024) serta “bonus etis” untuk periode tersebut.
Selain itu, tuntutan tersebut juga mencakup pembayaran terakhir dari bonus penandatanganan sebesar 36 juta Euro (617 miliar) yang seharusnya diterima Mbappe pada bulan Februari lalu. Menurut laporan surat kabar Prancis, Le Monde, pada pertengahan Juni PSG telah menerima pemberitahuan resmi dari kubu Mbappe.
Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa Mbappe mengajukan keluhannya kepada komite hukum Liga Sepak Bola Profesional Prancis (LFP).
Ia mengutip pasal 259 dalam Piagam Sepak Bola Profesional Prancis, yang menyatakan bahwa “gaji harus dibayarkan oleh klub kepada pemain yang terikat kontrak paling lambat pada hari terakhir setiap bulan, sesuai dengan ketentuan hukum umum.”
BACA JUGA:Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!Laga Man United vs Porto Bisa Jadi Laga Penghakiman Bagi Erik Ten Hag!Setelah mengikuti prosedur yang ada, masalah ini diteruskan ke UEFA melalui Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).
Mbappe bergabung dengan Real Madrid setelah tujuh tahun di PSG, yang membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub. Hubungan antara keduanya berakhir buruk, dengan laporan tentang pertengkaran verbal antara Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi dan Mbappe.
Pemenang Piala Dunia 2018 ini berhasil meraih gelar Piala Super UEFA dalam pertandingan pertamanya bersama Real Madrid. Ia juga turut bermain dalam pertandingan pembuka La Liga yang berakhir imbang 1-1 melawan Mallorca.