Gilabola.com – Piala Dunia 2022 tinggal menghitung hari. Dari 32 negara yang ambil bagian dalam event empat tahunan tersebut, empat di antaranya masuk kategori tim kuda hitam yang bisa tampil mengejutkan di ajang tersebut.
Dongeng tim-tim underdog – seperti halnya generasi emas Timnas Kroasia yang melaju hingga ke final Piala Dunia Rusia empat tahun lalu, diperkirakan akan terulang di tahun ini.
Saat ini, Piala Dunia akan segera digelar kurang dari satu bulan lagi. Qatar berhasil torehkan sejarah sebagai negara Arab pertama yang menjadi tuan rumah turnamen sepak bola paling bergengsi tersebut.
Total ada 32 tim yang akan memperebutkan trofi juara dan ingin wujudkan impian mereka menjadi juara dunia. Sementara beberapa tim masuk kategori papan atas – tim-tim unggulan kerap dipertimbangkan sebagai favorit juara, ajang Piala Dunia telah menyaksikan munculnya beberapa tim yang semula ‘tak diperhitungkan’ malah berhasil mengukir sejarah selama keterlibatan mereka di pesta olahraga tersebut.
Mulai dari mimpi generasi emas Kroasia di tahun 2018 sampai Kosta Rika di tahun 2014, sepak bola sebagai sebuah pertandingan selalu tetap tak bisa diprediksi hingga akhir, dan tim-tim itulah yang telah menjadi buktinya.
BACA JUGA:Zhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!Berikut ini beberapa tim underdog yang diprediksi bisa menjadi dongeng di Qatar selama Piala Dunia 2022, seperti dilansir Boom Live:
1. Iran
Iran awali keberangkatannya ke Qatar sebagai tim Asia dengan rangking tertinggi di Piala Dunia, mewakili Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
Di seluruh dunia mereka saat ini memiliki peringkat 20, dan diasuh pelatih berpengalaman Carlos Queiroz, yang telah menangani Timnas Iran di dua Piala Dunia terakhir, yakni Brasil 2014 dan Rusia 2018.
Di bawah asuhan Queiroz, Iran bahkan berhasil menahan Argentina hingga menit-menit terakhir, sebelum Lionel Messi melesakkan tendangan melengkungnya yang kalahkan Iran, 1-0, di tahun 2014. Iran terbukti telah terbukti menjadi penantang tim sekelas Argentina, yang kemudian berhasil merambah final.
Di Piala Dunia 2018 di Rusia, di bawah Queiroz, Iran pernah kalahkan Portugal. Ketika itu, mereka berhasil menggagalkan eksekusi penalti Cristiano Ronaldo dan penalti Iran di menit-menit akhir berhasil membuat mereka meraih hasil imbang 1-1.
Iran juga bertemu Spanyol dalam edisi itu di Piala Dunia. Kini, Iran harus jalani pertarungan berat dengan hadapi tim-tim besar di Grup B, karena mereka berada satu grup dengan Amerika Serikat, Inggris dan Wales.
Pertemuan Iran dengan Amerika juga menjadi laga yang sangat ditunggu di Piala Dunia 2022 ini, terutama jika dikaitkan dengan masalah sejarah dan politik kontemporer.
Queiroz dan timnya akan andalkan fanbase Iran – yang akan ikut terbang ke Qatar, dan mendukung tim nasional mereka secara langsung di saat Piala Dunia digelar tak jauh dari negara mereka.
2. Kanada
Menyusul kemenangan 4-0 mereka atas Jamaika di Toronto, Timnas Kanada pun lolos ke Piala Dunia 2022 setelah absen selama 36 tahun.
Mereka terakhir kali tampil di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Namun, Les Rouges akan hadapi lawan yang tak bisa dianggap enteng di putaran final kali ini, karena mereka berada di grup yang sama dengan Maroko, Kroasia dan Belgia di Grup F.
Pelatih John Herdman tentunya berharap akan ada keajaiban bagi timnya yang andalkan bek Bayern Munchen, Alphonso Davies, yang telah menjadi salah satu bintang di dunia sepakbola berkat kecepatan dan ketrampilannya.
Dengan berada di dalam grup yang sangat menantang, Herdman pun diyakini ingin merangkai kisah kejayaan dengan membawa Kanada lolos ke babak knockout saat mereka bertarung di Qatar.
3. Denmark
Denmark melaju ke putaran final World Cup dengan menyampaikan pesan yang berani, dan menentang ditunjuknya Qatar sebagai tuan rumah.
Denmark bahkan siap kenakan jersey dengan lambang dan logo yang pudar untuk memprotes pelanggaran HAM serta kematian pekerja migran di bidang konstruksi di negara tersebut yang telah membuat Piala Dunia bisa digelar di negara gurun tersebut.
Denmark sebenarnya tampil luar biasa di EURO 2020, saat mereka kehilangan striker andalan, Christian Eriksen, yang alami serangan jantung di atas lapangan di laga pembuka melawan Finlandia.
Saat itu, para pemain Finlandia bersama-sama pemain Denmark bahu-membahu membantu Eriksen keluar dari stadion. Suporter Finlandia juga tunjukkan dukungan kepada fans Denmark selama masa-masa sulit.
Denmark akhirnya berhasil melaju ke semi-final EURO 2020, sebelum akhirnya kalah dari Inggris di laga semi-final tersebut.
Para pemain Timnas Denmark kemungkinan juga akan membuat pernyataan di atas maupun di luar lapangan. Di Piala Dunia sebelumnya di Rusia, mereka berhasil melaju ke babak 16 bear, sebelum akhirnya kalah dari tim finalis ketika itu, Kroasia, dalam adu penalti.
Mereka tentunya berharap untuk kembali bangkit dan memberi dampak di Qatar. Di putaran final Piala Dunia 2022 ini, Denmark berada di Grup D bersama Tunisi, Australia dan sang juara bertahan, Prancis.
4. Senegal
Senegal akan bertarung di Qatar sebagai juara Piala Afrika saat ini. Pelatih Aliou Cissé membangun sebuah tim yang dipenuhi beberapa pemain terbaik yang bisa mengisi beberapa posisi.
Di bawah mistar gawang timnya, Cissé mengandalkan kiper utama Chelsea, Édouard Mendy.
Di lini pertahanan, Cisse memiliki bek berpengalaman Kalidou Koulibaly, yang siap menyulitkan pemain lawan dan berusaha agar gawangnya tetap clean sheet.
Mantan pemain PSG, Idrissa Gueye, juga akan tampil di lini tengah, di mana Cissé berharap bisa membangun serangan. Sedangkan untuk lini serang, Senegal tentunya akan andalkan pemain papan atas, Sadio Mané.
Penyerang Bayern Munchen dan mantan bintang Liverpool itu telah memiliki banyak pengalaman yang dibutuhkan untuk bermain di level tertinggi. Mané bahkan berada di urutan kedua Ballon D’or 2022 di belakang Karim Benzema.
Bintang Senegal ini diyakini akan mengincar kejayaan di panggung sepakbola terbesar dunia di Qatar bulan depan.