Gila Bola – Barcelona dalam lima pertemuan terakhir selalu menang atas Valencia. Jadi, sebuah kekalahan akan menimpakan tekanan sangat berat di atas bahu Xavi Hernandez.
Lima kemenangan itu membentang mundur sampai ke bulan pertengahan 2021 dengan skor agregat 12:4. Satu-satunya kemenangan yang sulit didapat adalah ketika mereka unggul dengan skor 3-2 pada Mei 2021 tersebut.
Sisanya kemenangan 1-0 kandang dan tandang dari dua perjumpaan terbaru, lalu kemenangan 1-4 pada Februari 2022, dan kemenangan 3-1 yang terjadi pada Oktober 2021.
Mengapa Membahas Kekalahan Barcelona?
Itu karena Raphinha dan rekan-rekannya kalah dalam dua pertandingan terbarunya di semua kompetisi, kalah 2-4 lawan Girona di ajang LaLiga, dan kalah lagi 3-2 melawan Royal Antwerp saat mereka sudah memastikan diri lolos ke 16 besar kompetisi Liga Champions.
Dua gol dari Robert Lewandowski dan Ilkay Gundogan tidak mampu menandingi gol-gol dari para pemain Girona, yang mampu mengimbangi dominasi bola tuan rumah, 53:47.
BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainBlaugrana unggul dalam upaya untuk mencetak gol, melepaskan 31 kali serangan berbahaya, namun hanya 11 yang terarah tepat sasaran ke gawang Paulo Gazzaniga, serta hanya dua berhasil diubah menjadi gol.
Sebaliknya tamu mereka itu pada laga 11 Desember lalu, hanya melepaskan 15 upaya untuk mencetak gol, tujuh saja yang tepat sasaran ke gawang Inaki Pena. Empat menjadi gol. Sangat efisien!
Jadi, sudah jelas bahwa ada kesalahan taktik Xavi di sini karena anak buahnya sudah melepaskan 22 serangan on target, tetapi tidak ada terobosan dalam upaya mencari gol setelah upaya-upaya sebelumnya gagal terjadi.
Barca Juga Kalah di Ajang Liga Champions
Royal Antwerp membiarkan tamunya mendominasi bola pada matchday keenam Liga Champions, sebelum melepaskan serangan balik.
Tercatat ada 11 upaya gol dari tim Belgia itu, dengan lima terarah tepat sasaran, dan tiga berujung gol, dengan penguasaan bola hanya 36 persen saja.
Sebaliknya Barca memiliki 64 persen dominasi bola dan mencatatkan jumlah serangan, tahu berapa? 11 kali. Sama banyaknya dengan Antwerp. Dalam jumlah shots on target malah kalah banyak, hanya tiga kali saja dan dua menjadi gol.
Musuh-musuh Barca sudah tahu cara permainan Xavi dan melakukan serangan balik untuk menjebol pertahanan Inaki Pena sang penjaga gawang.